27 Pegawai Positif Covid-19, Bima Arya : Tutup Sementara Puskesmas

12 Agustus 2020, 08:46 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya /fin.co.id

 

ISU BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya sebut 27 pegawai dari delapan puskesmas di Kota Bogor terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kategori orang tanpa gejala (OTG). Untuk mengantisipasi penyebaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menutup sementara empat puskesmas selama tiga hari, terhitung 12-14 Agustus 2020.

Adapun 8 puskesmas yang terindikasi terpapar Covid-19, yakni Puskesmas Gang Aut, Cipaku, Bogor Utara, Sindangbarang, Tanah Sareal, Merdeka, Mekarwangi, dan Semplak.

Baca Juga: Belasan Wanita Malam di Bogor Barat Terjaring Operasi Pekat

Atas temuan kasus baru ini, Pemkot Bogor mengambil langkah menutup 4 puskesmas yang dianggap beresiko atau kategori merah, yaitu orang yang terpapar ada riwayat  kontak langsung di puskesmas. Empat puskesmas yakni Puskesmas Gang Aut, Puskesmas Cipaku, Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) Bogor Utara, dan PKM Mekarwangi.

“Bagi puskesmas yang lain yang ditemukan ada yang positif, tapi tidak bersinggungan dengan pelayanan itu tetap buka, misalnya ditemukan di juru parkir dan lain-lain,” kata Bima Arya.

Menurut dia, orang-orang yang ditemukan positif Covid-19 banyak berasal dari faskes OTG (Orang Tanpa Gejala). Ketika di swab ditemukan 27 orang dinyatakan positif yang bekerja di faskes.

Baca Juga: Tes Masif Covid-19, Sebanyak 27 Pegawai di 8 Puskesmas di Kota Bogor Positif 

“Sebetulnya protokol kesehatan sudah dijalankan dengan baik. Jadi, ketika melayani warga, berinteraksi dengan pasien APD dipakai lengkap,  cuma yang perlu diperbaiki tempat dan memasang APD harus dipastikan steril. Ketika tidak bertugas ini harus sama-sama menjaga dengan sesama staf, ketika makan, rapat. Makanya Pemkot mengeluarkan larangan untuk rapat secara tatap muka dalam waktu yang lama, dibatasi maksimal 30 menit dan dihadiri maksimal 20 orang,” katanya.

Bima menyebut, 27 orang positif Covid-19 dengan profesi dokter, bidan dan beberapa petugas non medis, seperti juru parkir, resepsionis. Ia pun menilai tentu mereka ditularkan oleh pasien atau warga, ada beberapa tertular di keluarganya.

Bima mengatakan, saat ini Pemkot Bogor tengah menggencarkan swab test massif. Target awalnya 8.000 swab test menjadi 11.000 swab test atau 1 persen dari jumlah penduduk Kota Bogor.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Melonjak Drastis, Bogor Libatkan TNI-Polri Tindak Pelanggar PSBB AKB  

“Nah, saat ini sudah hampir 9.000, targetnya satu bulan lagi tuntas. Dari sini kemudian ditemukan banyak kasus positif dari tempat yang beresiko, seperti kantor dan fasilitas kesehatan (faskes),” sebutnya.

Saat ini kata dia, masyarakat mulai semakin abai dengan protokol kesehatan di lingkungan kantor, dengan sesama pekerja, di tempat umum sudah tidak ada kewaspadaan lagi.

“Itu yang sangat berbahaya, padahal mereka OTG yang bisa saling menularkan,” jelasnya. ***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler