Operasional Laboratorium PCR RSUD Kota Bogor Tergantung Pemprov Jabar

8 Agustus 2020, 08:28 WIB
ILUSTRASI Petugas kesehatan beraktivitas di ruang ekstraksi laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya, Jawa Timur, Selasa 12 Mei 2020. Laboratorium biomolekuler PCR tersebut berfungsi untuk melakukan uji laboratorium virus corona atau Covid-19 melalui metode tes swab dengan kapasitas 500 tes perhari. /- Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim/hp/pri.

ISU BOGOR - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor tinggal menunggu izin Pemerintah Jawa Barat (Jabar) untuk segera mengoperasikan Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) guna untuk mengakselerasi mitigasi infeksi Covid-19 di Kota Bogor. Setiap harinya laboratorium itu dapat menguji 200 sampel untuk memastikan orang positif Covid-19.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir mengungkapkan, saat ini proses pengoperasian laboratorium PCR di RSUD masih menunggu izin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan.

“Laboratorium PCR kita masih menunggu keluar izin. Nanti akan ada visitasi dari provinsi untuk diajukan ke Kemenkes, kemudian nanti keluar izin. Mudah-mudahan bisa cepat karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan diagnostik kami,” terang Ilham, Jumat 7 Agustus 2020.

Baca Juga: Tepat Waktu Bayar Hutang ke Bank Dunia, Bima Arya Terima Penghargaan Kinerja Debitur dari Kemenkeu 

Kata dia, bila laboratorium sudah beroperasi kapasitas uji diagnostik maksimal bisa mencapai 200 spesimen per hari.

“Jadi, hasil swabnya bisa keluar satu hari. Kapasitasnya nanti sekitar 96 spesimen untuk sekali running. Maksimal bisa 2-3 kali running, Mudah-mudahan kemampuan diagnostik kita menjadi meningkat sehingga lebih mempermudah tracing dalam mitigasi serta fungsi RSUD lebih kompleks,” paparnya.

Guna menunjang itu, RSUD Kota Bogor sudah menyiapkan 112 tempat tidur khusus untuk pasien Covid yang dirawat.

Baca Juga: Bantu Proses Belajar, Kota Bogor Siapkan Wifi Gratis Setiap Kelurahan 

“Delapan tempat tidur diantaranya sudah memiliki ventilator dan tekanan negatif. Tempat tidur yang terisi ada 64 dari 112 kapasitas,” terangnya.

Sementara, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta RSUD Kota Bogor membuktikan bahwa telah memiliki sistem yang siap. Pemkot Bogor kini mempunyai laboratorium PCR segera beroperasi untuk memenuhi target kita 11.000 swab sesuai standar WHO, yakni 1 persen dari jumlah penduduk.

“Sekarang sudah 8.400 swab, mungkin sekitar satu bulan lagi bisa 11.000 ya,” jelasnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca : Akhir Pekan Bogor Pagi Hari Cerah, Kawasan Puncak Sore Hingga Malam Hujan

Bima menambahkan, Laboratorium PCR sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas uji diagnostik spesimen Covid-19.

“Apalagi kita membaca bahwa walaupun selesai covid ini tidak akan selesai dalam waktu yang cepat, masih lama. Kalaupun Covid nanti sudah selesai, alat ini tetap akan dibutuhkan untuk case lainnya. Mudah-mudahan Minggu depan bisa dioperasionalkan Lab PCR ini,” tambahnya.***

 

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler