Bima Arya Sebut Penumpang Harus Tunggu 2 Jam Baru Naik KRL

6 Juli 2020, 08:33 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Stasiun Besar Bogor pada awal peka, Senin 6 Juli 2020 /

 

ISU BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau kembali suasana Stasiun Bogor, Senin 6 Juli 2020. Ia menyebut penumpukan penumpang awal pekan ini luar biasa dibanding hari senin sebelumnya.

“Bapak Menteri Perhubungan, dan Gubernur DKI Jakarta pagi ini warga Bogor harus mengantri selama 1,5-2 jam untuk bisa masuk ke Gerbong.kereta. Bis yang kita siapkan sudah maksimal dan memang tidak bisa jadi solusi permanen,” kata Bima.

Bima melihat, hal itu terjadi karena jumlah penumpang sudah dekati angka normal karena banyak sektor sudah dibuka di ibukota tapi kapasitas gerbong tetap dibatasi 35 persen. Sistem pembagian jam kerja tidak berjalan.

 Baca Juga: Data Pribadi Diumbar, Denny Siregar Minta Kejelasan Provider dan Ancam Bawa ke Ranah Hukum  

Bima pun meminta agar sistem pembagian kerja di evaluasi total implementasinya. Idealnya waktu kerja lebih berjarak dan dipastikan berjalan di perkantoran.

“Gak bisa ini, saya selalu sampaikan. Setiap senin penumpang selalu bertambah. Hari ini aja kenaikanya terlihat sekali. Saya melihat shift kerja tidak berjalan. Kemarin dengan pak Doni Munardo bilang di berbagai tempat shift sudah berjalan. Tetapi sepertinya, kebiasan berangkat penumpang tidak berubah,” papar Bima.

Ia menilai, ada beberapa faktor, bisa saja masuk ke kantornya mungkin sesuai dengan shift, tapi berangkatnya para penumpang ini yang tidak bisa dikontrol.

 Baca Juga: Polisi Dalami Unsur Terorisme Ledakan Kendaraan di Menteng

“Mungkin yang musti dirubah jarak shifnya kurang jauh. Ini tidak bisa begini terus. Kita juga kewalahan. KCI juga kewalahan,” lajut Bima.

Bima pun menyebut, ketersiadaan bus tidak akan berhasil karena diferensiasi kapasitas KRL dengan bus berbeda dan daya angkut bus serta KRL berbeda. Senin penumpang KRL bisa mencapai 20.000, sedangkan bus berkapasitas 15 orang.

“Bus gak bisa. Mau seribu bisnya, gak bisa. Penumpang 20.000, kapasitas bus 15 orang. Siapa yang mau menyediakan bus, intinya evaluasi total kerja,” tambah Bima. ***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler