Kini, Warga Punya Penyakit Bawaan di Kota Bogor Sekarang Bisa Divaksin

6 September 2021, 20:05 WIB
Pasien dengan penyakit penyerta mengikuti vaksinasi di RS PMI, Kota Bogor, Senin 6 September 2021 /Pemkot Bogor

ISU BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan beberapa rumah sakit menggelar vaksinasi khusus bagi warga mempunyai penyakit penyerta atau komorbid.  Vaksinasi massal khusus warga komorbid berlangsung selama 4 hari mulai Senin 6 hingga 9 September 2021 dengan kuota peserta 600 orang per hari.

Kepala Bidang Sekretariat RS PMI Kota Bogor, Niken Churniadita, mengingatkan, khusus peserta vaksin dengan komorbid wajib membawa surat rekomendasi dari dokter yang merawat, surat ini turut dilampirkan dengan persyaratan lainnya seperti KTP dan kartu kendali.

"Selebihnya sama, termasuk dosis vaksinnya tapi untuk komorbid dipilih jenis vaksin yang keampuhannya tinggi dan efek sampingnya lebih rendah seperti Moderna," katanya, Senin 6 September 2021

Baca Juga: Mantan Anggota AOA, Mina Ungkap Jimin Juga Bully 4 Orang Termasuk Dirinya dan Salah Satunya Sudah Meninggal 

Rumah Sakit PMI Kota Bogor kata dia, turut serta memfasilitasi gelaran vaksinasi ini tak lain agar Pandemi Covid-19 lekas selesai dengan lebih banyak dibukanya sentral vaksin.

Apalagi bagi peserta komorbid akan lebih nyaman jika melakukan vaksinasi di rumah sakit, karena di sini tidak sepadat sentral vaksin lainnya mengingat peserta komorbid lebih berisiko.

Salah satu peserta vaksinasi, Michael Susilo (51) mengatakan, ia merupakan peserta vaksin dengan komorbid yakni penyakit autoimun Guillain Barre Syndrome (GBS). Hingga selesai observasi 30 menit ia tidak mengalami efek samping apapun dan diizinkan pulang.

Baca Juga: Kim Seon Ho Sedang Diskusi Untuk Bintangi Film Pertamanya 

Ia menuturkan, keinginan untuk vaksinasi meski memiliki komorbid diakuinya sudah ada sejak awal digelarnya vaksinasi Covid-19.

Sebelum vaksinasi hari ini, ia sudah terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter syaraf yang merawatnya dan setelah diperbolehkan dokter ia tidak khawatir mengikuti vaksin.

"Dokter memperbolehkan dan menyarankan agar saya di vaksin jenis Moderna. Ia berharap dosis vaksin keduanya Oktober mendatang juga bisa dilakukan di RS PMI dan dosis kedua membuat imunitasnya lebih terjaga tentunya dengan tetap menjaga prokes," imbuhnya.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ungkap Rindu Hadiri Acara Penghargaan 

Peserta vaksinasi lainnya, Sari Nurjanah (40) mengatakan, meski memiliki alergi terhadap obat-obatan, antibiotik dan makanan ia tetap melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis pertamanya.

Sebelum melakukan vaksinasi ia melakukan terapi terlebih dahulu dan kemudian diperbolehkan vaksin dari dokter penyakit dalam yang merawatnya.

"Saya datang kondisinya sehat tidak sedang alergi tapi sesaat setelah di suntik vaksin alergi obat-obatan saya mulai kambuh, awalnya tangan kiri saya gatal, lalu ke punggung, ke seluruh badan dan ke muka terasa kebas," ujar Warga Cikaret tersebut.

Baca Juga: Tagar 'Plagiat Putusan IB HRS' Trending, Netizen: Rekam Jejak Digital Sangat Menakutkan 

Sari menjelaskan, efek ini terjadi karena memang tubuhnya menolak hampir semua jenis obat-obatan dan antibiotik.

Ia pun segera mendapatkan penanganan dari dokter RS PMI dengan diberikannya obat anti alergi dan setelah berbaring sekitar 30 menit lebih kondisinya berlangsung membaik.

"Dokter saya pun memang menyarankan agar vaksinnya di rumah sakit agar jika ada efek atau alergi kambuh bisa segera ditangani, saya harap di rumah sudah tidak ada efek samping apa-apa lagi," katanya.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler