Antisipasi Lonjakan Covid-19 Paska Libur Lebaran, Pemkot Bogor: Pendatang dan Pemudik Wajib Swab Test

18 Mei 2021, 08:33 WIB
Foto: Ilustrasi Covid-19. /Martin Sanchez/Unsplash.com/ Martin Sanchez

ISU BOGOR - Pemkot Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor telah mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 paska libur lebaran.

Menurut Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno salah satu upaya antisipasinya yakni dengan meningkatkan kewaspadaan bagi para pendatang.

"Untuk mewaspadai peningkatan arus pasca mudik sampai dengan 29 Mei 2021, khususnya bagi para pendatang dan pemudik yang kembali lagi RT/RW dan PPKM skala mikro harus diperketat lagi," katanya, seperti dikutip laman resmi Pemkot Bogor, Selasa 18 Mei 2021.

Baca Juga: Lewat Spanduk, Warga Cimahpar Kota Bogor Tolak Pemudik Kembali Tanpa Surat Nagatif Covid-19

Lebih lanjut ia menambahkan bagi warga yang 'hilang atau tidak ada' dipastikan akan langsung melakukan tes Swab.

"Koordinasi sudah kita lakukan dengan RT RW Siaga, puskesmas standby. Kemudian sebanyak 30 ribu alat tes rapid antigen sudah disebar ke semua wilayah," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah arahan kepada pemerintah daerah dan unsur forkopimda seluruh Indonesia agar paska lebaran semua daerah harus hati-hati dan betul-betul waspada karena ada potensi penambahan jumlah baru kasus Covid-19 meskipun pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan larangan mudik.

Baca Juga: Picu Kerumunan Megamendung Bogor, Habib Rizieq Dituntut 10 Tahun Penjara

Berdasarkan data, terdapat 1,5 juta orang yang tetap mudik dalam rentang 6 hingga 17 Mei 2021. Penambahan kasus aktif, diharapkan Jokowi tidak sebesar seperti tahun-tahun lalu. Konsistensi dan ketahanan harus dimiliki semua pihak mengingat pandemi Covid-19 tidak mungkin selesai dalam waktu satu atau dua bulan.

“Hati-hati gelombang kedua, ketiga. Dii negara tetangga kita sudah mulai melonjak drastis. Malaysia sudah lockdown sampai Juni, Singapura lockdown sejak Mei dan semakin ketat. Kita harus melihat tetangga-tetangga kita,” tegas Jokowi.

Kepada kepala daerah dan unsur forkopimda seluruh Indonesia, kepala negara juga meminta agar hafal dengan kondisi, angka dan data di daerahnya masing-masing agar tahu langkah apa yang harus dilakukan.

Berdasarkan grafis dan curve, mobilitas masyarakat di tempat-tempat wisata pasca lebaran mengalami peningkatan yang tinggi sekali, 38 hingga 100,8 persen.

Untuk tempat wisata yang berada di wilayah zona merah dan orange, harus tutup dulu, sementara wilayah zona kuning dan hijau boleh buka, namun harus ada petugas dan satgas yang standby sehingga penerapan protokol kesehatan tetap diawasi.

Hal lain yang juga diingatkan Jokowi adalah terkait 3 T. Untuk tracing dirinya menilai masih menjadi kelemahan.

Varian terbaru Covid-19 dan ekonomi menjadi hal terakhir yang diingatkan dan perlu mendapat perhatian dan penanganan secepatnya jika ditemukan.

“Saya titip betul dan hati-hati mengenai ini,” kata Jokowi.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler