Dedie Kembali Ingatkan Bogor Masih Zona Oranye dan Protokol Kesehatan

15 April 2021, 13:48 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim bersama Mall Director Lippo Plaza Ekalokasari Bogor, Henky Hiantoro meninjau vaksinasi pekerja ritel, Senin 29 Maret 2021. /Chris Dale/Isu Bogor

ISU BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim kembali mengajak dan mengingatkan semua pihak untuk terus menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah agar Kota Bogor tidak kembali ke masuk zona merah penyebaran Covid-19.

“Kita harus terus laksanakan kebijakan yang telah diambil dalam pembatasan-pembatasan, khususnya dalam skala mikro di wilayah. Saya hanya ingin mengingatkan target utama Kota Bogor di tahun 2021 adalah pelaksanaan pembelajaran tatap muka di bulan Juli 2021,” kata Dedie Kamis 15 April 2021.

Di bulan April hingga Mei 2021, kata dia, ada beberapa poin penting dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, yakni puasa Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Juga: Proyek Rel Ganda KA Bogor-Sukabumi Sudah 75 Persen, Dedie Rachim Usul Bangun Fly Over di Batu Tulis

Baca Juga: Selama Ramadan, Pengiriman Gas Bersubsidi di Bogor Ditambah 50 Persen

Disamping itu, dalam waktu satu bulan terakhir, Kota Bogor beranjak dari zona merah ke zona orange dan masih di persimpangan. Artinya belum bisa turun ke zona kuning.

Dedie menilai dua kegiatan pada April - Mei 2021 menjadi sangat rawan apabila jika tidak diimbangi pelaksanaan monitoring yang ketat. Jangan sampai kelonggaran-kelonggaran yang diberikan memberikan dampak peningkatan kasus Corona.

Untuk itu dirinya sangat berharap kepada aparatur wilayah bersama Polisi RW dan RW Siaga Corona serta pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa penerapan protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara disiplin dan ketat.

Baca Juga: Bima Arya Restui Dedie Rachim di Pilwalkot 2024: Siapa lagi?

Baca Juga: Kamis Pagi, Antrean Penumpang Mengular 1 Kilometer di Stasiun Bogor

“Ini penting dan harus dipahami oleh semua. Jangan sampai Kota Bogor beranjak lagi ke zona merah, upaya kita selama satu tahun ini menjadi gagal total,” tegasnya.

Ia menuturkan, Menteri Agama memberikan kebijakan, salah satunya adalah pelaksanaan ibadah shalat tarawih dilakukan hanya untuk warga setempat.

Kepada aparatur wilayah dan pihak terkait, Dedie meminta untuk memastikan bahwa seluruh masjid yang melaksanakan kegiatan tarawih dan rangkaian peribadatan ramadan, hanya dilakukan warga setempat.

Dalam pelaksanaannya dihimbau seefektif mungkin dan kapasitasnya 50 persen dari daya tampung. Ketika selesai dihimbau untuk langsung kembali ke rumah.

Hal ini merupakan upaya Kota Bogor dalam menekan agar tidak ada penularan atau klaster baru selama ramadan, sehingga kegiatan yang telah ditargetkan pada Juli 2021 dapat dilaksanakan.

Mengenai pelarangan mudik dari pemerintah pusat, lanjut Dedie, juga harus dijadikan perhatian karena berpotensi menimbulkan penularan baru. Jika ada yang lolos, dirinya menginstruksikan Polisi RW dan RW Siaga Corona untuk memastikan dalam melaksanakan karantina mandiri dengan pantauan aparat wilayah.

Menyinggung persentase vaksinasi bagi lansia di Kota Bogor yang masih kecil, ia meminta bantuan kepolisian, TNI dan aparatur wilayah.

Selain sosialisasi dan edukasi, perlu ada dorongan secepat dan sesegera mungkin bagi lansia untuk menerima suntikan vaksin mengingat masa kadaluarsa vaksin.

Sebab, saat ini di Kota Bogor vaksinasi lansia baru mencapai 29,2 persen atau jauh dari target yang telah ditentukan.

“Untuk itu aparatur wilayah pastikan para lansia datang ke puskesmas terdekat untuk mendapat vaksinasi. Tidak perlu menunggu undangan, yang bisa duluan langsung datang saja. Kalau bisa difasilitasi dan sampaikan juga bahwa ada fatwa MUI, vaksinasi di bulan ramadan tidak membatalkan puasa. Sampaikan dan jangan sampai ada keraguan, saya berharap target vaksinasi dapat tercapai,” paparnya.

Di akhir Dedie menyampaikan apresiasi atas keterlibatan TNI-Polri dalam penanganan pandemi Covid-19 di Kota Bogor yang bahu membahu dengan aparatur wilayah memutus mata rantai penularan Corona.

“Alhamdulilah ada titik terang bahwa Covid-19 lambat laun tingkat penularannya berkurang, tetapi kita jangan lengah atau jangan kecolongan sehingga terjadi peningkatan lagi,” pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler