Potret Kemiskinan di Bogor, Nenek Ini 10 Tahun Hidup Tanpa Listrik di Rumahnya

3 Februari 2021, 15:10 WIB
Yoyoh yang mengandalkan lampu semprong di rumahnya, selama 10 tahun ia hidup tanpa listrik di rumahnya. /Istimewa
 
ISU BOGOR - "Berharap sih ada listrik biar terang".
 
Itulah sepenggal ucapan Yoyoh (59) saat ditemui di rumahnya, Kampung Mawar Asri, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
 
Yoyoh tinggal bersama putra sematawayangnya, sedangkan suaminya meninggal sejak putranya masih bayi.
 
Rumahnya sangat terpisah dari yang lain, sedikit jauh dari jalan raya, dengan dikelilingi pohon bambu, dan terletak di tebingan sungai.
 
Baca Juga: WASPADA, Kota dan Kabupaten Bogor Masuk Zona Merah Corona
 
10 tahun terakhir Yoyoh hidup tanpa listrik di rumahnya. Untuk penerangan, ia hanya mengandalkan tiga buah lampu semprong yang dimilikinya.
 
"Mau pasang, tapi kan nanti harus bayar per bulannya. Mau numpang sambungan dari tetangga, takut tidak bisa bayar," ucap Yoyoh.
 
Baca Juga: Heboh Suara Dentuman, Ini Laporan Aktivitas Gunung Semeru dan Gunung Raung
 
Kehidupan Yoyoh jauh dari kata mewah, rumahnya hanya beralaskan tanah, beberapa bagian rumah pun banyak yang terlihat rusak. Terlebih jika hujan, atap rumahnya selalu bocor. Ironisnya, rumah Yoyoh tak jauh, dari kantor pemerintah Kecamatan Ciampea.
 
Untuk keperluan mandi dan mencuci, ia dan anaknya biasa menggunakan sungai yang ada di bawah tebing rumahnya.
 
Baca Juga: Mau Gaji Setengah Miliar? Ratu Elisabeth Cari Admin Medsos
 
"Ya kalau mandi ya tinggal ke bawah, ke kali," kata Yoyoh.
 
Untuk kebutuhan sehari-hari, Yoyoh biasanya menjual putih telur. Sedang anaknya hanya memberikan jasa pijat ke warga yang membutuhkan. Pendapatan itu hanya cukup untuk keperluan sehari-hari.
 
Yoyoh bercerita, dahulu pernah ada yang datang ke rumahnya untuk mengontrol. Katanya untuk diberikan bantuan pemasangan listrik. Namun hingga kini, belum terealisasi.
 
Baca Juga: Soal Dugaan Limbah di Situ Citongtut, DLH Sebut Limbah Domestik Lebih Sulit Dipantau
 
"Hiburan ya cuma ini, radio yang pakai baterai. Kalau mau nonton TV ya numpang di tetangga," katanya.
 
Yoyoh berharap, nantinya ada yang bisa membantu untuk memasangkan listrik di rumahnya. Ia pun berharap, anaknya juga bisa mendapat pekerjaan yang layak.
 
Pemerintah Desa Benteng membenarkan jika Yoyoh memang belum mendapatkan bantuan listrik. Penjabat Sementara (PJS) Kepala Desa Benteng, Iing Supriatna menjelaskan, Yoyoh baru masuk ke dalam daftar penerima bantuan RTLH.
 
"Kalau bantuan listrik memang belum yah, tapi untuk itu nanti akan kita usahakan, bagaimana caranya bu Yoyoh bisa dapat bantuan listrik ke rumah ya," jelasnya.*
Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler