1.372 Warga Bogor Masih Terinfeksi COVID-19

7 Desember 2020, 13:02 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Foto : Freepik

ISU BOGOR - Sebanyak 1.372 Warga Bogor Raya (Kota/Kabupaten) hingga saat ini masih terinfeksi Corona Virus Disease (COVID-19). Rinciannya Kota Bogor 645 orang dan Kabupaten Bogor 549 orang.

Data tersebut berdasarkan laporan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 masing-masing daerah Bogor Raya per tanggal 6 Desember 2020.

Jumlah 1.372 kasus pasien yang masih sakit itu adalah jumlah total dari 7.628 kasus positif di Bogor sejak awal pandemi COVID-19. Kota Bogor sebanyak 3.662 orang dan Kabupaten Bogor sebanyak 3.662 orang.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor Bima Arya menyebutkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat kasus positif di Kota Bogor sebanyak 3.662 orang.

Baca Juga: Waspada, Kawasan Puncak Bogor Seharian Bakal Terus Diguyur Hujan

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Bogor Sepanjang Hari Diguyur Hujan

Baca Juga: Hujan Semalaman di Bogor, Bendung Katulampa Senin Pagi Ini Siaga 4

"Rinciannya, masih sakit 647 orang, sembuh 2.917 orang, dan meninggal dunia sebanyak 98 orang," ungkapnya dalam keterangan pers tertulis yang diterima, Senin 7 Desember 2020.

Dalam mengatasi terus bertambahnya kasus COVID-19 di wilayahnya ini, Bima Arya yang juga Wali Kota Bogor berjanji terus melakukan melakukkan sosial dalam melakukan pencegahan.

"Termasuk sosialisasi tentang pentingnya vaksin COVID-19. Sebab, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan program vaksinasi yang bertujuan untuk menangani COVID-19 ini,"

Pertama adalah sosialisasi dan edukasi. Kedua, target dan ketiga, teknis simulasi pemberian vaksin.

CBaca Juga: Hari Ini, Jokowi Tinjau Simulasi Vaksinasi Antivirus Corona di Bogor

 

Baca Juga: Cerita Bima Arya Tentang, Masih 50 Persen Warga Bogor Percaya atau Tidak Virus Corona

"Sebelum pemberian vaksin kepada warga, yang utama adalah pemberian pemahaman, sosialisasi edukasi tentang vaksin kepada warga."

"Hal ini sempat saya sampaikan ke Bapak Presiden saat simulasi vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal pertengahan November kemarin. Karena jangankan vaksin, hingga hari ini masih ada warga yang tidak percaya bahwa Covid-19 itu nyata dan ada," ungkap Bima.

Sebab, menurut Bima, 19 persen warga Kota tidak percaya adanya Covid-19 dan 50 persen masih ragu-ragu.

"Jadi menurut saya, vaksin paling menentukan adalah pemahaman warga tentang vaksin," papar Bima Arya.

Sehingga kedepan tantangannya dalam melaksanakan vaksinasi nasional itu adalah memberikan pemahaman kepada warga yang tidak ingin diberi vaksin karena tidak percaya bahwa Covid-19 itu ada dan nyata.

Kemudian ada juga karena alasan keagamaan dan ada juga karena takut, tidak percaya bahwa vaksin itu aman.

Baca Juga: Sempat Beradar Kabar Hoaks Mahfud Meninggal Dunia, Bima Arya Ungkap Kondisinya Saat Ini

Baca Juga: Libur Panjang Tahun Baru Islam, Kasus Positif Covid-19 di Bogor Bertambah 28 Orang dalam Sehari

"Untuk itu, diperlukan edukasi dan pemahaman yang baik agar warga dapat memberi respon yang positif,"

"Untuk sosialisasi dan edukasi, kita tidak sendiri tetapi harus berkolaborasi, sebagai contoh perlunya keterlibatan para tokoh agama dan tenaga medis. Jadi, aspek pertama adalah sosialisasi," katanya.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor Ade Yasin mengaku bersyukur di wilayahnya lonjakan kasus positif tidak terlalu signifikan.

"Saat ini total kasus positif COVID-19 Kabupaten Bogor sebanyak 3.966 orang, dengan rincian terdiri dari sembuh 3.339 orang, masih sakit atau positif aktif 549 orang dan meninggal dunia sebanyak 72 orang," katanya.

Baca Juga: Perangi Covid-19 di Bogor, Pemkot Gandeng Kementan Terkait Uji Laboratorium Spesimen

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Bogor Raya Melonjak Drastis, Bima Arya dan Ade Yasin Saling Menguatkan

Ia menyebutkan tren penambahan kasus positif di Kabupaten Bogor rata-rata diatas 20 orang, tidak seperti hari-hari sebelumnya diatas 50 orang.

"Bahkan tingkat kesembuhan per hari nya lumayan banyak yakni 34 orang. Meski demikian, kami menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, karena sewaktu-waktu bisa terjadi penambahan lagi,"

"Kabupaten Bogor masih memberlakukan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tanggal 26 November sampai dengan 23 Desember 2020," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler