Tanggapi TNI Vs FPI, Sujiwo Tejo: Durian Tantang Mentimun, Serdadu Juga Harus Bereskan Korupsi

- 21 November 2020, 22:39 WIB
Budayawan Sujiwo Tejo sindir pihak TNI Vs FPI
Budayawan Sujiwo Tejo sindir pihak TNI Vs FPI /Instagram @president_jancukers/

 

ISU BOGOR - Budayawan Sujiwo Tejo ikut berkomentar pedas terhadap perseteruan antara TNI Vs FPI, khususnya terkait pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab (HRS) di Jakarta.

Bahkan, Sujiwo Tejo, mengaku siap dimaki-maki oleh para pendukung pemerintah atau TNI karena komentarnya di twitter yang menyebut serdadu harus membereskan korupsi di tanah air juga, kemudian dianggap membela FPI.

Khususnya, saat Sujiwo Tejo berkomentar menyindir TNI yang berada paling depan dalam menurunkan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq, dengan sebutan polemik tersebut ibarat durian melawan mentimun.

Baca Juga: Sosok Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman, Keponakannya Bernasib Tragis

Tak hanya itu, Sujiwo Tejo yang juga dikenal sebagai Presiden Jancukers ini menyindir kembali sedadu juga harus berani turun tangan menggantikan KPK dalam memberantas korupsi di tanah air.

"Bila patut diduga ormas (FPI) ini mengancam keutuhan NKRI, sehingga serdadu (TNI) harus turun tangan, sebaiknya serdadu turun tangan juga membereskan korupsi,"

"Jangan KPK, sebab korupsi tak kalah daya hancurnya terhadap keutuhan NKRI. (Sila kalau mau maki2 aku krn IQmu menyangka kubela ormas ini)," tulis Sujiwo Tejo di akun twitternya, Sabtu 21 November 2020.

Alasan ia siap dimaki-maki, karena sebelumnya Sujiwo Tejo mencuit perseteruan TNI Vs FPI ibarat Durian Vs Mentimun.

"Durian jangan diperintah nantang mentimun. Menang gak kondang. Kalah malu-maluin. Gak ada harga.

Durian baiknya dihadap2kan dengan durian dari negeri lain. Ini baru bermartabat. Harga melawan harga," tulisnya.

Kicauannya tersebut banyak menuai reaksi dari para netizen, khususnya para pendukung pemerintah dan TNI yang berani tegas menindak ormas FPI.

Baca Juga: Viral Video Baliho Habib Rizieq Diturunkan TNI, Mayjen Dudung: Kalau Perlu FPI Dibubarkan

DIberitakan sebelumnya, sebuah video berisi TNI menurunkan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab viral di media sosial dan menimbulkan spekulasi.

Meski demikian, Panglima Komando Daerah (Pangdam) Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa pelaku pencopotan berpakaian loreng itu adalah anggotanya.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu," tegas Mayjen Dudung, Jumat 20 November 2020.

Baca Juga: TNI Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Markaz Syariah Binaan Habib Rizieq di Puncak

Tak hanya pengakuan tegas, Mayjen Dudung meminta FPI tak berbuat sewenang-wenang. Bahkan ia mengultimataum FPI untuk dibubarkan.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur suka-sukanya sendiri".

"Saya katakan, itu (penurunan baliho) perintah saya. Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," tegas Mayjen Dudung.

Baca Juga: Tegas! Jokowi Perintahkan Polisi-TNI Tindak Kerumunan Massa

Mayjen Dudung mengancam akan menindak tegas pihak-pihak yang mengganggu persatuan.

Tak hanya itu, Mantan Gubernur Akademi Militer ini juga mengingatkan umat Islam itu seharusnya bertutur kata dan bersikap baik.

"Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan. Jangan merasa mewakili umat Islam, tidak semua, banyak umat Islam yang berkata, berucap, dan bertingkah laku baik," ungkapnya.

Baca Juga: Ini Pidato Jokowi Tegur Kapolri, Panglima TNI, Satgas Covid-19 dan Mendagri soal 'Lemahnya' Prokes

"Hujatan-hujatan HRS kepada TNI dan Polri, kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai atau habib, karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik".

"Jadi kalau ucapan tidak baik, bukan habib namanya itu. Saya ini orang Islam juga," kata Dudung.

Menurut Dudung, Islam mengajarkan kebaikan kepada seluruh isi alam semesta. Dia meminta semua pihak, tanpa terkecuali, menjaga tutur kata.

"Mengajarkan selalu Islam itu agama yang rahmatan lil alamin, agama yang mengajarkan kasih sayang, untuk seluruh alam semesta,"

"Bukan hanya untuk manusia saja. Kemudian jangan asal bicara sembarangan, jaga dari siksa api neraka," jelasnya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Habib Rizieq Dakwah di Bogor hingga Viral Prajurit TNI Dihukum Karena Simpati

Sementara itu, Juru Bicara FPI Munarman mempertanyakan tugas pokok dan fungsi TNI, jika memang benar video viral penurunan baliho Habib Rizieq oleh TNI.

"Setahu saya tugas TNI, selain operasi militer adalah tugas-tugas khusus yang berdasarkan perintah presiden," ujar Munarman kepada wartawan, Jumat 20 November 2020.

Bahkan, ia menyindir selain tugas khusus operasi militer, selain perang ada tugas lain yakni menurunkan baliho.

"Saya nggak tahu apakah tugas khusus operasi militer selain perang dalam hal penurunan spanduk itu mungkin perintah presiden secara langsung".

Baca Juga: Viral Foto Prajurit TNI Dihukum karena Simpati pada Habib Rizieq, DPR dan MPR Angkat Bicara

"Karena untuk operasi militer selain perang (OMSP), hanya presiden yang berwenang memerintahkan," ujarnya.

Ia menyebutkan dalam Pasal 7 ayat (3) UU 34/2004 menyebutkan bahwa OMSP dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.

"Nah rakyat tentu tahu, copot baliho itu perang atau bukan? Dan rakyat juga paham, yang bisa menggerakkan pada OMSP siapa dan motifnya apa?"

Maka dari itu, kebijakan politik negara itu yang langsung diputuskan oleh presiden.

"Bagus yang memerintahkan OMSP itu pasang sendiri saja baliho gambar dirinya, biar nggak ngerusak milik orang lain," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah