Para hacker di dunia yang sudah melakukan penyerangan terhadap situs-situs resmi Prancis itu diantaranya Cyber 71, komunitas/grup para peretas asal Bangladesh.
Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Jokowi Banyak Dikelilingi Orang 'Islamofobia', Maka Sering di Demo Berjilid-jilid
Mereka mengklaim telah melakukan penyerangan terhadap 10 situs komersial. Bahkan laporan tersebut dikabarkan akun anti-malware dan unit dukungan di Twitter yang menyebutkan sejak Minggu hingga saat ini sedang ada serangan siber besar-besaran terhadap situs web Prancis.
"Gelombang serangan dunia maya telah menghantam situs web Prancis pada Minggu malam," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dikutip EurAsian Times.
"Kiamat berbahaya sedang menanti di Prancis Cyberspace dan kami akan melanjutkan penyerangan sampai Anda memohon pengampunan," posting Cyber 71 di Facebook.
Baca Juga: Paul Pogba 'Ngamuk' Namanya Dicatut Soal Pengunduran Diri dari Timnas Prancis Dikaitkan dengan Islam
Cyber 71, mengaku bertanggung jawab untuk melakukan serangkaian serangan dunia maya terhadap beberapa situs komersial Prancis pada hari Minggu.
Dari halaman Facebook mereka, bersemboyan "Cyber 72 - Kami Bekerja untuk Melindungi Bangladesh,". Mereka terus memperbarui daftar puluhan situs Prancis sudah diretasnya.
Sekadar diketahui, pada 16 Oktober 2020, seorang guru sejarah Prancis dipenggal kepalanya oleh ekstremis karena memperlihatkan kartun Nabi Muhammad dalam pelajaran kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Presiden Prancis 'Serang' Islam, PM Pakistan Surati Mark Zuckerberg Blokir Konten Islamofobia