Bahkan, Rocky mengibaratkan kondisi tersebut semacam pernikahan dimana pasangan suami istri yang baru menikah sudah dihadapkan pada masalah hilangnya kepercayaan sehingga harus bubar.
"Itu sama saja malam pertama (pengantin) pasangannya sudah tak percaya, mestinya perkawinan itu bubar," katanya.
Baca Juga: Setelah Nama Jalan, Pangeran Abu Dhabi Akan Buatkan Masjid Bernama Jokowi
Baca Juga: Terima PM Jepang, Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Pertama di Masa Pandemi
"Tapi ada semacam, kalau orang Indonesia bilang, ya mudah-mudahan masih bisa lanjut. Tapi itu adalah situasi psikologis publik, supaya nggak ada kerusuhan mudah-mudahan pak Jokowi masih berlanjut, social dicotact dibawah 50 persen itu,
Lebih lanjut ia menjelaskan, menurutnya masyarakat baik yang mendukung sejak awal maupun oposisi, jika data survei terbaru itu angkanya dibawah 50 persen sudah cukup mengkhawatirkan.
"Kita mau maki-maki, kita mau puji-puji, ya datanya 50 persen itu, kalau di eropa perdana menterinya itu sudah turun," kata Rocky yang terkenal dengan pernyataan-pernyataan satire-nya dalam mengkritik pemerintah itu.
"Tapi itu berangkat dari satu survei!" disanggah Najwa Shihab.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Semprot Johnny G Plate dan Karni Ilyas soal Blokir Medsos sampai ILC TvOne Batal Tayang