ISU BOGOR - Sebanyak 8.000 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengantisipasi demo 6.000 mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Jumat 16 Oktober 2020.
"(Pengamanan demo) sekitar 8.000 lebih personel gabungan TNI, Polri dan Pemda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, Yusri menyampaikan masih ada ribuan personel cadangan yang disiagakan untuk mengamankan demo mahasiswa hari ini.
Baca Juga: Demo 16 Oktober : Jalan Sekitar Istana Merdeka Jakarta Ditutup , Berikut 9 Titik Ruas Alternatif
"Cadangan 10.000 personel yang standby," ucap Yusri, "Yang cadangan standby di Polda sama Monas."
BEM SI wilayah Jabodetabek-Banten kembali berunjuk rasa menolak Omnibus Law Ciptaker di depan Istana Negara.
Ada sejumlah tuntutan dalam demo kali ini. Beberapa di antaranya, mereka mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) guna membatalkan UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Hari Ini, Jumat 16 Oktober, 6.000 BEM Kembali Geruduk Istana Merdeka Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja
Naskah UU Cipta Kerja sebanyak 812 halaman telah dikirim DPR kepada Jokowi untuk ditandatangani lalu diberi nomor dan dimasukkan ke lembar negara guna diperundangkan pada Rabu 14 Oktober 2020.