Jokowi Masih Belum Puas dengan Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional

- 3 Oktober 2020, 23:40 WIB
Presiden Jokowi saat di Labuan Bajo.
Presiden Jokowi saat di Labuan Bajo. /Setneg

ISU BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi), melalui sebuah pernyataannya, mengaku belum cukup puas terhadap upaya dan sejumlah program yang telah digulirkan dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN). Sebab, menurutnya, masih terdapat potensi peningkatan yang dapat dilakukan dari upaya-upaya itu.

"Saya ingin menteri-menteri lebih baik lagi bekerja mencari program yang lebih tepat sasaran. Semua harus terus kita perbaiki. Masih banyak kerja keras yang perlu dikerjakan. Kita harus terus melakukan penyesuaian kebijakan, mencari yang lebih baik," kata Jokowi dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 3 Oktober 2020.

Menurutnya, sebagaimana dikutip IsuBogor.com dari RRI pemerintah Indonesia telah dan sedang melakukan berbagai langkah untuk tetap melindungi dan meringankan beban masyarakat, akibat pandemi beserta dampak ekonomi.

Baca Juga: Dukung Pengusulan Warisan Budaya Dunia ke UNESCO, Pembelajaran Sejarah Jalur Rempah Diperkuat

Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran awal sebesar Rp203,9 triliun dan sekarang menjadi Rp239,53 T untuk mendukung upaya-upaya tersebut, khususnya untuk klaster perlindungan sosial.

Dana tersebut direalisasikan ke berbagai program, seperti PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Nontunai), Sembako, BST (Bantuan Sosial Tunai), Kartu Prakerja, BLT (Bantuan Langsung Tunai) Dana Desa, Banpres Produktif untuk Modal Kerja, Subsidi Gaji, dan Diskon Listrik.

Terkait hal itu, Presiden mengajak masyarakat untuk tidak ragu dalam memberikan usulan-usulan terhadap perbaikan kebijakan ke depan. Kepala Negara juga telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk membuka masukan terhadap kebijakan-kebijakan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Bill Gates Menjijikan Sebut Hanya Pemilik Semua Vaksin yang Bergerak?

Tujuh bulan penanganan pandemi memberikan banyak hal yang dapat dipelajari dan disesuaikan dari waktu ke waktu. Virus Covid-19 penyebab pandemi yang hingga kini terus dipelajari dan berkembang dalam ranah keilmuan menuntut penanganan dan kebijakan yang adaptif mengikuti perkembangan tersebut dengan disertai penyesuaian terhadap karakteristik masyarakat.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x