ISU BOGOR - Peneliti dari Balai Arkeologi Provinsi Papua Hari Suroto mengatakan benda-benda purbakala berupa tinggalan megalitik yang berada di dalam air Danau Sentani, seperti tinggalan menhir dan papan batu, masih terlihat jelas ketika air Danau Sentani surut.
"Surutnya air Danau Sentani membuat benda-benda purbakala berupa tinggalan megalitik yang berada dalam air mulai muncul di permukaan air dan terlihat jelas."
"Benda-benda megalitik ini sebelumnya sempat dikhawatirkan hilang atau tergeser posisinya akibat banjir bandang yang melanda Sentani pada Maret 2019,"katanya dikutip IsuBogor.com dari Antara di Jayapura, Sabtu 3 September 2020.
Baca Juga: Buru Cai Chang Pan yang Kabur ke Hutan Tenjo Bogor, Polda Metro Kerahkan Brimob
Ia mengatakan pada musim kemarau permukaan air Danau Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura itu surut karena pasokan air dari sumber mata air Cyclops berkurang menjadikan volume air danau berkurang.
Karena surut, benda-benda purbakala berupa tinggalan megalitik yang berada di dalam air mulai muncul di permukaan air sehingga benda-benda megalitik muncul dan terlihat.
Biasanya, kata dia, saat kondisi permukaan air Danau Sentani sedang pasang, tinggalan-tinggalan megalitik itu hanya terlihat samar-samar berada dalam air. "Namun, kali ini berbeda, terlihat sangat jelas ketika air Danau Sentani surut," katanya.
Baca Juga: Ketua Relawan Menantu Jokowi 'Bobby Lovers' Ditetapkan Tersangka, Ini Pelanggaran Hukumnya
Ia mengemukakan bahwa kondisi itu terlihat di Pulau Asei, pulau kecil di tengah Danau Sentani bagian timur. Tinggalan menhir yang sebelumnya berada di dalam air, sekarang tampak terlihat jelas, bahkan ukirannya nampak terlihat jelas sekali.