Gunung Marapi Meletus Tewaskan 11 Pendaki, Alat Deteksi Dini Tak Berfungsi?

- 4 Desember 2023, 10:31 WIB
Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat meletus pada Minggu 3 Januari 2023.
Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat meletus pada Minggu 3 Januari 2023. /X pendakilawas
 
ISU BOGOR - Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat meletus pada Minggu 3 Januari 2023. Akibatnya 11 pendaki tewas, dan puluhan lainnya luka-luka.

Sebagai informasi Gunung Marapi dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berada di Jalan Prof. Hazairin no 168 Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.

Lantas kenapa jalur pendakian ke Gunung Marapi tetap dibuka sebelum letusan terjadi? Sehingga saat terjadinya erupsi puluhan pendaki terjebak. Apakah alat deteksi dini tak berfungsi?
 

Dikutip dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB), dijelaskan bahwa aktivitas vulkanik Gununug Marapi pada awal tahun 2023 didominasi oleh terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 – 1000 meter dari puncak.

"Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh Gempa Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh. Tingkat aktivitas pada saat ini berada pada Level II (WASPADA) sejak 3 Agustus 2011," dalam keterangan itu.

Kemudian pada saat terjadi erupsi di Minggu 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB terjadilah erupsi. Lantas kenapa tidak seperti gunung-gunung lainnya, sebelum terjadinya erupsi pihak pengelola kawasan baik Taman Nasional maupun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan antisipasi dengan menutup jalur wisata maupun pendakian.
 

Dijelaskan dalam laman PVMB bahwa perkembangan terakhir aktivitas Gunung Marapi hingga 3 Desember 2023 pukul 18.00 WIB bahwa erupsi eksplosif pada tanggal 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 3000 meter di atas puncak (5891 m di atas permukaan laut).

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di Seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik," jelas PVMBG.

Erupsi Tak Didahului Peningkatan Gempa Vulkanik

Erupsi tanggal 3 Desember 2023 pukul 14,54 WIB disertai dengan adanya aliran piroklasik ke arah utara dengan jarak luncur 3 km. Pada saat ini erupsi susulan masih berlangsung berdasarkan pengamatan instrumental PVMBG.

"Kejadian erupsi tanggal 3 Desember 2023 Pukul 14.54 WIB tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan," teranganya.

"Tercatat Gempa Vulkanik-Dalam (VA) hanya terekam 3 kali antara tanggal 16 November 2023 – 2 Desember 2023," sambungnya.

Peralatan deformasi (Tiltmeter) yang berada di stasiun puncak menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial.

"Hal ini menunjukkan proses erupsi berlangsung cepat dan pusat tekanan hanya berada pada kedalaman dangkal (sekitar puncak)," pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level II (Waspada).

Setelah kejadian erupsi meletus lantas pihak PVMBG mengeluarkan imbauan dalam rilisnya yang merekomendasikan para pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan/mendekati Marapi pada radius 3 km dari kawah/puncak.

11 Pendaki Tewas di Sekitar Puncak Gunung Marapi

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 orang pendaki dikabarkan tewas akibat terjebak erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatera Barat, Minggu, 3 Desember 2023.

Kabar duka tersebut disampaikan langsung Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik dalam keterangannya kepada awak media, Senin 4 Desember 2023. Ia menjelaskan bahwa 11 orang korban meninggal itu masih belum diketahui namanya.

"Update data pukul 07.10 WIB, tim gabungan kembali menemukan 3 orang selamat dan 11 orang dalam keadaan meninggal dunia," jelas Abdul Malik, Senin 4 Deseember 2023.

Hingga saat ini, lanjut dia, tim dalam perjalanan menuju ke bawah membawa 11 survival yang ditemukan meninggal dunia tersebut.

Ia menambahkan pihaknya masih terus melakukan evakuasi dan pencarian korban yang masih belum ditemukan.

“Diperkirakan saat ini jumlah korban yang masih belum ditemukan sebanyak 12 orang dan tim gabungan masih dalam proses pencarian.

 

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x