“Selain teknologi presisi dan inovasi, IPB University juga siap memberikan dukungan sumberdaya manusianya,” jelas Prof Arif Satria.
"Nanti kami akan mengerahkan alumni-alumni IPB University untuk ikut bersama-sama membantu mengembangkan komoditas singkong dan sagu ini, " tambah Rektor.
Dari sisi inovasi, IPB University telah berhasil mengembangkan varietas singkong dengan produktivitas tiap pohon mencapai delapan sampai sembilan kilogram.
Baca Juga: IPB University Memperbarui Kurikulum Penulisan Karya Ilmiah
Tidak hanya inovasi untuk budidaya singkong, saat ini IPB University telah menghasilkan inovasi-inovasi berupa produk turunan singkong yang siap dikonsumsi.
Inovasi tersebut antara lain adalah kue pastry yang sepenuhnya terbuat dari tepung singkong.
Pada kesempatan yang sama, rombongan Wamenhan diajak berkunjung ke Science Techno Park (STP) dan Agribusiness Technology Park (ATP) IPB University.
Baca Juga: Pandemi, 4.250 Mahasiswa Baru IPB University Ikuti Pendidikan Bela Negara Secara Virtual
Rombongan juga diajak melihat proses pembuatan kue pastry dari bahan singkong di Botany Bakery IPB University.
IPB University telah melakukan serangkaian langkah menghasilkan inovasi-inovasi dari bahan lokal seperti CATALYST: Varian Ubi Kayu Penghasil Mocaf, Rompi Anti Peluru dari limbah tandan kosong kelapa sawit, Biscuit Clarias dari tepung ikan lele, dan Sempolet Instan dari sagu.***