HUT ke-53 LIPI, Menristek Minta Peneliti Bertransformasi Hadapi Penanganan Covid-19

- 25 Agustus 2020, 23:51 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menghadiri hari jadi LIPI ke-53 di Kebun Raya Bogor, Selasa 25 Agustus 2020.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menghadiri hari jadi LIPI ke-53 di Kebun Raya Bogor, Selasa 25 Agustus 2020. /Iyud Walhadi/

ISU BOGOR - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro menyatakan, selama masa pandemi Covid-19 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) responsif dan langsung melakukan refocusing dari kegiatan penelitiannya kepada berbagai aspek Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Menristek di Hari Jadi LIPI Ke-53 Tahun 2020 di Lapangan Melchior, Kebun Raya Bogor, Selasa, 25 Agustus 2020.

Tak hanya sebatas obat, kata dia, tetapi juga alat kesehatan dan juga upaya-upaya membantu melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Sebagai contoh teknologi Ozonisasi untuk pembersihan ruangan, ultraviolet robot untuk disinfektan.

Baca Juga: Kriteria UMKM Ini Dipastikan Tidak Akan Mendapatkan Bantuan Rp2,4 Juta

"Termasuk yang kita harapkan imuno modulator yang kita rekam menjadi suplemen yang bisa menjaga daya tahan tubuh kita terhadap serangan virus Covid-19," kata Bambang.

Kepada para peneliti LIPI, Menristek berharap di waktu yang pendek agar mentransformasi menjadi peneliti yang siap menghadapi upaya penanganan Covid-19. LIPI selalu menggandeng perguruan tinggi agar penelitian yang dilakukan LIPI selalu meningkat kualitasnya dan skalanya jadi lebih besar serta bisa lebih diterima masyarakat.

Terkait Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang menerangkan, sebagai satu-satunya lembaga pemerintah yang melaksanakan kegiatan litbang tapi untuk operasional penelitiannya dilakukan oleh LIPI, BPPT, BATAN dan LAPAN. "Pelebaran ini karena kunci penelitian yang dilakukan di masa depan adalah kolaborasi dan efisiensi," katanya.

Baca Juga: 193 Siswa Terinfeksi Covid-19, Korea Selatan Kembali Tutup Sekolah dan Terapkan PJJ

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, Kota Bogor maupun Kebun Raya Bogor menghadapi tantangan yang serupa, yakni bagaimana menyimbangkan antara konservasi, kelestarian lingkungan dan preservasi.

"Di satu sisi serta kepentingan ekonomi dan pariwisata di sisi lainnya. Istilah Bapak Presiden, kapan ngegas dan kapan ngeremnya," ujar Bima Arya.

Tantangan Kota Bogor saat ini menurut Bima Arya semakin banyak. Diantaranya, dalam 10 tahun penduduknya akan bertambah menjadi 1,5 juta jiwa, mobilitas dengan Jakarta semakin tinggi dan yang lainnya. Namun disisi lain, Kota Bogor memiliki kebanggaan berupa heritage dan hijau yang dimilikinya.

Baca Juga: Jembatan MA Salmun Terancam Ambruk, Bima Arya: Nanti Kita Akan Bicarakan dengan Dewan

"Tugas utamanya adalah kapan waktunya ngegas dan kapan waktunya ngerem. Sejak dilantik kami memperkuat tiga identitas Kota Bogor, yaitu Smart City, Green City dan Heritage City. Ketiganya bisa diraih jika ada kolaborasi dan sinergi. Hari ini saya melihat KRB melakukan keduanya dimana dalam beberapa bulan terakhir ada perubahan signifikan di wajah KRB, ini berkat adanya kolaborasi karena bermitra," sebut Bima Arya.

Setiap perubahan yang ada menurut Bima Arya selalu diiringi kritik, dan dirinya menilai hal itu sebagai sesuatu yang biasa. Justru kalau ada kritik berarti sedang ada perubahan dan itu menandakan sesuatu yang bagus dan positif.

“Di masa pandemi Covid-19 saat ini, ujian yang dikedepankan adalah kemampuan untuk berkolaborasi. Pemerintah tidak bisa sendiri, membutuhkan kolaborasi dan sinergi dengan semua, mendengarkan rekomendasi dari para ahli di bidangnya."

Baca Juga: Waspada, Kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor Bertambah 106 Orang Selama Lebih dari Sepekan

"Kami berharap betul LIPI bisa berkolaborasi dengan seluruh pemerintah daerah, baik saat ini maupun kedepannya, mengisi ruang memberikan masukan, langkah persiapan. antisipasi maupun apa yang perlu dianggarkan jangan hanya business as usual mengingat kondisi yang ada," jelas Bima Arya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah