Sri Mulyani Sebut Kuartal 3 Resesi Ekonomi Semakin Nyata, Warga: Pantas Semakin Susah

- 25 Agustus 2020, 19:18 WIB
Ilustrasi Resesi Ekonomi
Ilustrasi Resesi Ekonomi /Pixabay

Sebelumnya, ekonomi Indonesia sudah terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II. Bila ekonomi kuartal 3 kembali minus, maka Indonesia akan menyusul beberapa negara, seperti Singapura, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat ke jurang resesi.

Sementara itu dampak dari resesi ekonomi saat ini mulai dirasakan dan dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, bisa terlihat dalam sebulan bahkan sepekan terakhir angka pengangguran atau kesempatan untuk memperoleh kerja semakin susah.

"Pantas saya pergi ke jalan dan ke pasar tak seramai biasanya. Bahkan di kantor BPJS Ketenagakerjaan jumlah karyawan yang di PHK untuk mengklaim jaminan hari tua setiap hari antreannya cukup panjang," ungkap Rosdiana (28) warga Bogor Utara, Kota Bogor, Selsa, 25 Agustus 2020.

Bahkan ia rela bekerja serabutan untuk menopang suaminya mencari nafkah. "Biasanya saya hanya diam di rumah saja, sekarang saya terpaksa ikut banting tulang mencari rezeki, karena suami juga sudah kesulitan dan ikut terkena PHK," keluhnya.

Tak hanya itu, berdasarkan pantauan IsuBogor.com sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bogor juga terlihat sepi. Bahkan kios-kios sepatu dan tas di kawasan Tajur, Bogor Timur, Kota Bogor yang biasanya ramai juga tak nampak aktifitas keluar masuk pengunjung.

"Iya mas meski sudah aktif lagi sejak PSBB, tapi tetap saja sepi, nggak seramai dulu. Ini sudah parah katanya sih resesi ekonomi meskipun ngggak ngerti apa artinya, pantas saja udah kayak krisis," keluh Aisah (35) warga Katulampa saat ditemui di kawasan Tajur, Kota Bogor.***(Dicky Aditya/Galamedianews.com)

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x