Bahkan, di Twitter kabar tersebut menuai ragam komentar netizen Indonesia yang merasa heran jika benar negara tersebut menyelenggarakan kejuaraan seks.
"Otw Swedia," tulis akun @txtdrimedia yang mengunggah tangkapan layar kabar Swedia mengumumkan seks sebagai olahraga.
"Lagi lagi terlalu gegabah," komentar akun @racunby***.
Baca Juga: Barat Terus Kirim Senjata ke Ukraina, Polisi Swedia Khawatir Digunakan Geng Kriminal
"Ada yg mau bayarin tiket ke swedia? haha," balas netizen lainnya @dwiit***.
"Yg hyper seneng tapi ya gataulah. Emang tanda² akhir zaman," kata netizen @Ameilia****.
Sementara itu, dikutip dari Vanguardngr, dijelaskan bahwa kejuaraan seks tersebut akan digelar perdana pada Kamis, 8 Juni 2023, dengan sejumlah syarat dan ketentuan yang berlaku.
"Para kontestan dalam turnamen seks akan melakukan hubungan seksual setiap hari yang dapat berlangsung hingga enam jam," tulis laman tersebut yang dikutip, Senin, 5 Juni 2023.
Syarat dan Ketentuan Kejuaraan Seks Eropa Pertama
Menurut media lokal Swedia, panel juri akan memilih pemenang kompetisi seks, dan penonton juga akan berbagi pendapat dan analisis atas pilihan tersebut.
Baca Juga: Erdogan Tegas Tolak Finlandia dan Swedia Masuk NATO: Kami Katakan Tidak
"Kejuaraan Seks Eropa yang dijadwalkan pada 8 Juni dijadwalkan berlangsung selama enam minggu, karena para peserta akan melakukan aktivitas seksual setiap hari selama 45 hingga satu jam tergantung pada lamanya pertarungan mereka," tambah keterangan laman itu.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa kompetisi memiliki tiga level, dan untuk maju ke level berikutnya, kontestan harus mendapatkan jumlah poin minimum tertentu di masing-masing level.
Pesaing seks memiliki kesempatan untuk mendapatkan antara 5 dan 10 poin di setiap disiplin, yang diputuskan oleh gabungan suara publik dan panel yang terdiri dari lima juri.
Menurut laporan tersebut, penonton akan menonton kompetisi seks dan akan mencatat berbagai fitur aktivitas seksual.
Baca Juga: Finlandia dan Swedia Gabung dengan NATO, Wamenlu Rusia: Akal Sehat Dikorbankan
Kemistri pasangan, pemahaman mereka tentang seks, tingkat ketahanan mereka, dan fitur seksual penting lainnya semuanya akan dipertimbangkan saat memutuskan siapa yang muncul sebagai pemenang.
Ketua Federasi Seks Swedia, Dragan Bratych, berharap suatu hari nanti seks akan dianggap sebagai olahraga secara global.
Ia menggarisbawahi nilai pendidikan dan kemungkinan bahwa melakukan aktivitas seksual dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental seseorang.
"Seperti olahraga apa pun, mendapatkan hasil yang diinginkan dalam seks membutuhkan latihan," katanya. Akibatnya, persaingan pasti akan mulai berkembang di bidang ini juga.
Baca Juga: Finlandia dan Swedia Umumkan Gabung dengan NATO, Presiden Sauli Niinisto: Ini Hari Bersejarah
Dia menekankan aspek unik dari olahraga ini, dimana tujuannya adalah untuk membuat lawan sangat senang.
Ditambahkannya, kemampuan peserta untuk memuaskan pasangannya menentukan keberhasilan mereka dalam permainan ini, berbeda dengan olahraga tradisional yang sering kalah berujung kekecewaan.