Diantaranya, NPK Phonska Plus dengan formulasi 15-15-15 yang diperkayai dengan unsur hara mikro Zink. Pupuk ini menjadi relevan karena kandungan Zink pada lahan pertanian di Indonesia sudah sangat berkurang. Inilah keunggulan NPK Phonska Plus yang tidak dimiliki NPK Phonska bersubsidi.
"Uji coba NPK Phonska Plus dalam rekomendasi pemupukan berimbang untuk tanaman padi, yaitu Petroganik (500kg/ha), NPK Phonska Plus (300/kg) dan Urea (200 kg/ha), terbukti mampu meningkatkan panen gabah kering lebih dari 12% jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk NPK Phonska biasa tanpa Zink. Begitu juga dengan NPK Petro Nitrat yang merupakan pupuk NPK dengan formulasi 16-16-16," katanya.
Baca Juga: Achmad Yurianto Tanggapi Soal Thermo Gun Merusak Otak
Pupuk ini bisa diaplikasikan pada tanaman pangan dan hortikultura. NPK Petro Nitrat, kata dia, telah melewati uji coba pada berbagai tanaman di berbagai provinsi, baik dilakukan secara siaran pers mandiri maupun bekerjasama dengan pihak independen, khususnya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
"Sedangkan, NPK Petro Ningrat secara spesifik diperuntukan bagi tanaman perkebunan, hortikultura, dan umbi, seperti tembakau, kentang, cabai, bawang merah, tomat, serta buah-buahan. Produk ini semakin melengkapi varian pupuk NPK Petrokimia Gresik," katanya.***