Rocky Gerung soal Kekacauan Kebijakan Sawit Indonesia: Negara Memang Udah Nggak Berfungsi

- 17 Juli 2022, 10:26 WIB
Rocky Gerung menilai kekacauan kebijakan harga sawit yang merugikan masyarakat, khususnya petani menunjukkan bahwa negara sudah tidak memiliki fungsi.
Rocky Gerung menilai kekacauan kebijakan harga sawit yang merugikan masyarakat, khususnya petani menunjukkan bahwa negara sudah tidak memiliki fungsi. /Instagram @rocky.gerungofficial
ISU BOGOR - Rocky Gerung menilai soal kekacauan kebijakan harga sawit yang merugikan masyarakat, khususnya petani menunjukkan bahwa negara sudah tidak memiliki fungsi.

"Saya sih senang aja kalau terjadi kekacauan kebijakan karena dengan cara itu dipercepat perubahan," kata Rocky Gerung.

Tetapi, lanjut Rocky Gerung, bagi rakyat dalam melihat kinerja pemerintah, khususnya terkait kebijakan harga sawit itu lain lagi.

Baca Juga: Soal Reshuffle Kabinet Jokowi, Rocky Gerung: Ini hanya Untuk Amankan Politik Presiden

"Karena itu mesti dirumuskan bahwa negara memang udah nggak berfungsi," ungkap pengamat politik itu dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 17 Juli 2022.

Tak hanya itu, kata Rocky Gerung juga menanggapi persoalan kenaikan harga sembako sampai berkali-kali dalam beberapa bulan sehingga banyak ibu rumah tangga yang mengeluh.

"Akhirnya semua itu akan ikut naik, saya lihat video bagaimana, harga tepung itu naik hampir dua kali lipat."

"Dan mereka yang punya untuk goreng menggoreng atau membuat makanan rumahan itu mengeluh," papar Rocky Gerung.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Ada Dua Faksi di Nasdem: Pak Surya Paloh Beri Sinyal Anies Lebih Familiar Dibanding Ganjar

Masyarakat, khususnya pedagang makanan yang mengandalkan bahan baku tepung kebingungan untuk menyesuaikan kenaikan harga jualnya.

"Sementara bahan untuk membuat makanan itu, tepung terigu itu harganya sudah 50-57 persen mengalami kenaikan," kata Rocky Gerung.

"Jadi fasilitas untuk memberkan harapan rakyat sudah hilang, ini sebetulnya hal yang harus difokuskan pemerintah," tegas Rocky Gerung.

Baca Juga: Rocky Gerung Ingatkan Jokowi soal 3 Periode: Jangan Masuk Wilayah yang Menyulitkan

Namun demikian, kata Rocky Gerung, pemerintah tidak mengambil langkah yang betul-betul efektif terkait kenaikan harga sembako itu.

"Karena ada semacam tukar tambah, diam-diam antara politik harga degan kepentingan kartel ini," sindir Rocky Gerung.

Sehingga, kata Rocky Gerung, tidak ada kejelasan tentang upaya atau langkah dari pemerintah dalam mengendalikan kenaikan harga.

Baca Juga: Rocky Gerung soal FPI Reborn Dukung Anies: Ganjarist atau Intelijen yang Bermain

"Tentu petani tak bisa tunggu itu. Ya, kalau kelas menengah ke atas ya itu mungkin ok nggak ada semacam pemindahan konsumsi."

"Dari gorengan pergi ke rebusan, tapi itu kan orang yang mengkonsumsi yang punya uang.""

"Tapi mereka yang di bawah, produsen yang sebetulnya membutuhkan fasilitas hidup yang dijamin negara, dia (pedagang makanan) tidak punya harapan," tegas Rocky Gerung.

Baca Juga: Rocky Gerung soal Hoaks FPI Reborn: Justru Membuat Anies Moncer

Akibatnya, harapan-harapan ini akan menjadi sumbu keresahan sosial. Hal itu, kata Rocky Gerung akan kembali terhubung dengan persoalan pembelahan sosial di masyarakat.

"Jadi sekali lagi kebijakan yang tidak mampu untuk membuat antisipasi itu menyebabkan orang mencari keterangan pada hal-hal yang membuat pemerintah menuding," kata Rocky Gerung.

Sehingga diujungnya stabilitas politik akan ditegakkan, bahkan kata Rocky Gerung, KUHP bakal dipakai untuk menegakkan hukum dalam menanggapi keresahan masyarakat.

"Efektifitas penegakkan hukum tidak lagi didasarkan pada harga keadilan yang mesti dibayar pemerintah karena kebijakannya yang kacau sebagai akibat dari kekacauan itu sehingga menimbulkan ketidaktertiban dan akan ditertibkan," ucap Rocky Gerung.***

 

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah