Pihak berwenang juga berencana untuk mengadakan konferensi bantuan kredit dengan negara-negara sahabat, termasuk India, Jepang dan Cina, untuk bantuan lebih lanjut.
Sri Lanka telah gagal menghentikan krisis ekonomi terburuk hingga menimbulkan kebangkrutan yang dihadapinya dalam sejarah kemerdekaannya.
Kekurangan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok yang berkepanjangan berisiko mengintensifkan protes dan dapat menghambat stabilitas politik lebih lanjut.***