Media Asing Soroti Wabah Covid-19 Indonesia Terparah: Peringatan Untuk Anak-anak karena Rumah Sakit Penuh

- 6 Juli 2021, 23:39 WIB
ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka anak Indonesia yang rawan terpapar Covid-19
ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka anak Indonesia yang rawan terpapar Covid-19 /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

Menurutnya, anak-anak juga jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan tes PCR.

Sebab, kata Aman, kurangnya kesadaran tentang perlunya melindungi dan menguji anak-anak telah berkontribusi pada meningkatnya infeksi.

Ketika anak-anak sakit parah, hanya ada sedikit perawatan spesialis yang tersedia karena rumah sakit begitu dibanjiri pasien.

Tidak jelas apakah varian Delta lebih mungkin menyebabkan kematian pada anak-anak yang terinfeksi, katanya, karena data sekuensing genom tidak tersedia.

Hingga 5 Juli, 556 anak dipastikan meninggal setelah dites positif, meningkat dari 340 kematian pada akhir Mei. Lebih banyak kasus Covid dan kematian terkait kemungkinan belum tercatat, tambah Aman.

Sejak awal pandemi, setidaknya 12% kasus Covid di Indonesia terjadi pada anak-anak, menurut perkiraan pemerintah yang dikutip oleh Aman.

Namun, banyak dari ini tidak tercatat. Masyarakat anak Indonesia telah melacak 140.877 kasus di antara anak-anak, dari total 2,3 juta.

Indonesia, yang melakukan 49,46 tes untuk setiap 1.000 orang, memiliki salah satu tingkat tes terendah di dunia. Inggris, yang memiliki salah satu yang tertinggi, melakukan 3.083,73 tes untuk setiap 1.000 orang.

Jumlah tes di kalangan anak di bawah 18 tahun di Indonesia sangat rendah, kata Aman, antara lain karena tes keyakinan sulit dilakukan pada anak kecil. “Kita lupa bahwa anak-anak juga bisa menderita Covid dan bisa meninggal,” katanya.

Sekitar setengah dari kematian anak di antara balita. Banyak yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. “Anak-anak ini tidak boleh mati,” kata Aman.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah