Sudah Divaksin Dua Kali Tetap Kena Covid-19, Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Seharusnya Tidak Meninggal

- 6 Juli 2021, 14:31 WIB
Kenapa Sudah Divaksin Dua Kali Tetap Kena Covid-19, Siti Fadilah Supari: Seharusnya Tidak Meninggal
Kenapa Sudah Divaksin Dua Kali Tetap Kena Covid-19, Siti Fadilah Supari: Seharusnya Tidak Meninggal /Twitter.com/@infosebelah/

ISU BOGOR - Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari meminta pemerintah untuk segera meneliti faktor penyebab terjadinya lonjakan Covid-19 di tengah vaksinasi sedang berjalan.

"Seharusnya Kemenkes sigap, mencari data, kenapa sih (sudah divaksin dua kali tapi tetap kena bahkan sampai meninggal), mencari data itu," ungkap Siti Fadilah Supari di Channel YouTube Realita TV yang dikutip, Selasa 6 Juli 2021.

Menurut Siti Fadilah Supari, sebaiknya fenomena lonjakan Covid-19 hingga banyak menimbulkan pasien meninggal ini diteliti secara ilmiah lewat pencarian data-data sebelum dan sesudah vaksin.

Baca Juga: Detik-detik Eks Menkes Siti Fadilah Supari Disuntik Vaksin Nusantara: Bismillahirrahmanirrahim

"(Disitu bisa diketahui) kira-kira angka kesakitannya naik, angka kemtatiannya naik atau dua-duanya naik," ujar mantan Menkes era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Sehingga nantinya, pemerintah bisa bisa melihat, apa perbedaan setelah dan sebelum divaksin.

"Mestinya yang meningkat angka kesakitan, kan banyak yang yang sudah divaksin kemudian positif. Kalau sakit juga tidak berat. Tidak meninggal," tegas Siti Fadilah.

Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari Tegaskan Pandemi Tak Bisa Dilawan dengan Vaksin, IDI: Setengah Setuju

Meski demikian, Siti Fadilah memaklumi jika setelah divaksin, bahkan hingga dua kali tapi tetap terjadi lonjakan positif.

"Kalau habis divaksin kemudian positif itu biasa. Tapi (seharusnya) tidak sangat berat gitu,"

"Nah ini jumlah positif naik, jumlah yang meninggal juga naik. Nah itu menurut saya harus diteliti," ungkap Siti Fadilah.

Baca Juga: Studi Baru: Menemukan Varian Lambda Covid-19 Lebih Mematikan dan Kebal Terhadap Vaksin

Maka dari itu, lanjut Siti Fadilah, perlu diketahui perbedaannya apa pada saat waktu (angka Covid-19) tidak naik dan pada waktu naik.

Bahkan dengan adanya kejadian ini, dirinya jadi teringat dan berpikir apa yang harus dilakukan secepat mungkin.

"Waktu saya menjadi Menteri Kesehatan saya akan berpikir Why, ini (vaksin) berjalan, ini tiba-tiba meloncat. Ada Apa sih," ujarnya.

Baca Juga: China Rilis Laporan Pertama di Dunia Tentang Vaksin Covid-19 Sinovac yang Diuji pada Anak Dibawah Umur

Jika melihat negara lain, kata Siti Fadilah, seperti di India karena ada ganja. Sedangkan di Indonesia hanya ada mudik dan itu sudah lewat.

"Ada apa kok tiba-tiba meningkat begini. Fenomena yang berbeda bila dibandingkan dengan pada waktu bulan Desember 2020 dan Januari 2021, itu fenomena yang berbedanya yaitu vaksin," paparnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x