Negara Produsen Sinovac, China Percepat Vaksinasi di Provinsi Guangdong yang Juga Kena Lonjakan Kasus Covid-19

- 29 Juni 2021, 21:52 WIB
Ilustrasi kasus baru Covid-19 di Guangdong, China.
Ilustrasi kasus baru Covid-19 di Guangdong, China. /Pixabay.com / Gerd Altmann

 

Dia mengatakan suntikan booster mengikuti dua rejimen berbasis dosis dapat dengan cepat menimbulkan reaksi antibodi yang lebih kuat dan lebih tahan lama terhadap Delta. Namun, dia tidak memberikan data rinci.

Sementara mantan wakil direktur di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Feng Zijian mengatakan kepada media pemerintah pekan lalu bahwa antibodi yang dipicu oleh dua vaksin China kurang efektif melawan Delta dibandingkan dengan varian lain.

Feng tidak memberikan rincian termasuk nama kedua vaksin tersebut.

Tembakan itu masih bisa memberikan perlindungan, karena tidak ada dari mereka yang divaksinasi di provinsi Guangdong selatan, di mana kasus pertama varian Delta di China ditemukan, mengalami gejala parah. Semua kasus yang parah berasal dari orang yang tidak divaksinasi.

 

Baca Juga: dr Tirta Ungkap Alasan Jerinx SID Kontra terhadap Covid-19: Dia Emang Punya Prinsip

 

Seorang ahli virologi di Universitas Hong Kong, Jin Dong-Yan mengatakan komentar Feng saja tidak cukup untuk mendukung klaim bahwa vaksin China efektif terhadap kasus yang parah, karena diperlukan lebih banyak data.

Indonesia, yang telah melaporkan rekor kasus harian baru-baru ini karena lonjakan varian Delta, melihat ratusan pekerja medis terinfeksi COVID-19 meskipun divaksinasi dengan suntikan Sinovac, kata para pejabat awal bulan ini.

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah