Iran Janji Upayakan Kesepakatan Nuklir Dengan AS

- 21 Juni 2021, 16:24 WIB
Ilustrasi Bendera Iran dan AS.
Ilustrasi Bendera Iran dan AS. /Pixabay/Geralt

ISU BOGOR - Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berharap pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) bisa dirampungkan pada masa pemerintahan Presiden Hassan Rouhani.

Araghchi mengungkapkan hal itu kepada NHK setelah putaran negosiasi terbaru selesai dilakukan di Wina pada Minggu 20 Juni 2021.

Iran dan AS tengah mengadakan pembicaraan tidak langsung guna mengembalikan kesepakatan 2015 tentang program nuklir Iran.

Baca Juga: Utusan AS Tawarkan untuk Bertemu Korea Utara: di Mana Saja, Kapan Saja

Pemerintahan AS di bawah pimpinan Donald Trump mundur dari kesepakatan tersebut pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi kepada Teheran

Pernyataan Araghchi tersebut keluar setelah Ebrahim Raisi, seorang konservatif anti-AS garis keras, memenangkan pemilu presiden pada Jumat 18 Juni 2021.

Raisi akan mulai menjabat pada Agustus mendatang, menggantikan Rouhani yang tengah mengupayakan dialog dengan negara-negara Barat.

Baca Juga: Pesawat Latih Jatuh di Iran, Dua Orang Tewas

Araghchi mengatakan negosiasi ini semakin dekat untuk mencapai kesepakatan dibandingkan sebelumnya.

Ia menambahkan para juru runding memutuskan untuk merampungkan putaran negosiasi kali ini dan kembali ke negara masing-masing guna mengambil keputusan, bukan sekadar konsultasi lanjutan.

Ia berharap negosiasi ini bisa dituntaskan dan bahkan menghasilkan kesepakatan di saat pemerintahan Rouhani masih berkuasa.

Baca Juga: Israel Berupaya Serang Situs Nuklir Iran Sebagai Peringatan kepada Ebrahim Raisi

Araghchi juga menekankan bahwa hal terpenting bagi Iran adalah menjaga kepentingan nasional.

Ia mengatakan masih ada bagian yang sulit dalam pembicaraan itu.

Mengenai sikap Teheran di bawah presiden yang akan datang, Araghchi mengatakan Raisi adalah seorang yang realistis dan penuh pertimbangan.

Araghchi menambahkan posisi Iran tidak akan berubah bahkan setelah ada pergantian pemerintahan.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: NHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah