Libur Panjang Idul Adha 2021 Belum Jelas, Pemerintah Tekankan 3 Hal Ini Jadi Patokan

- 18 Juni 2021, 11:43 WIB
Ilustrasi Idul Adha. Berikut ini merupakan kumpulan Twibbon Hari Raya Idul Adha 2021, cocok untuk kamu bagikan di media sosial (medsos).
Ilustrasi Idul Adha. Berikut ini merupakan kumpulan Twibbon Hari Raya Idul Adha 2021, cocok untuk kamu bagikan di media sosial (medsos). /Freepik/pikisuperstar

ISU BOGOR - Menjelang Idul Adha 1442 H/2021 M yang tinggal lebih kurang satu bulan setengah lagi membuat pemerintah menekankan peningkatan 3 hal, yakni komunikasi, koordinasi dan kolaborasi (3K) sebagai patokan untuk menghalau mobilitas masyarakat.

Dikutip dari Antara, Penekanan 3K pun disampaikan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny B Harmadi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, 18 Juni 2021 pagi.

Sebab, libur panjang sebelumnya, Idul Fitri 1442 H/2021 M berimbas pada lojakan kasus Covid-19.

 

Baca Juga: Jadi Batal Libur Panjang Idul Adha 2021? Belum Tentu, Ini yang Digodok

 

"Kita tahu lonjakan kasus saat ini terjadi karena adanya libur panjang yang diikuti laju perjalanan penduduk yang masif. Ketika mobilitas naik, kepatuhan protokol kesehatannya turun. Inilah pemicu utama meningkatnya kasus," katanya.

Menurutnya, strategi pentahelix untuk mengantisipasi lonjakan kasus virus corona di sejumlah daerah perlu peran serta komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dari berbagai kalangan.

"Diperlukan pendekatan secara pentahelix, yaitu melibatkan unsur pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan masyarakat melalui prinsip 3K," kata dia.

 

Baca Juga: Viral Video Matahari Terbit dari Utara, BMKG Beri Penjelasan

 

Mengingat, lanjut Sonny, Indonesia sebenarnya pernah berhasil menurunkan kasus pada Februari 2021, dari 176.500 lebih menjadi 87.662 kasus aktif.

Itu semua berhasil dilakukan karena kepatuhan protokol kesehatan naik dan mobilitas penduduk turun.

Dengan pengalam itu, selain 3K pemerintah juga kembali meningkatkan operasi yustisi yang akan mengawasi penegakan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas masyarakat.

Selain itu, jumlah testing dan tracing juga terus ditingkatkan serta mengoptimalkan peran pos komando (posko) desa/kelurahan untuk memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

 

Baca Juga: Kesehatan Kim Jong Un Jadi Sorotan, Pengamat Korea Utara: Pertanda 'Tidak Baik'

 

Di sisi lain, telah ada usulan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meminta pemerintah pusat meniadakan libur panjang Idul Adha 2021 berkaca dari lonjakan kasus pasien Covid-19 setelah libur Idul Fitri 2021.

Baru sebulan lebih, tepatnya Bulan Mei 2021 idul fitri 1442 H diduga lonjakan kasus Covid-29 hingga membuat beberapa daerah kembali memasuki zona merah.

"Jadi kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat merekomendasikan pada Pemerintah Pusat untuk tidak ada libur panjang tersebut," kata Ridwan Kamil di Makodam III/Siliwangi di Jalan Aceh, Kota Bandung pada Selasa 15 Juni 2021.

Sementara itu, dikabarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Tjahjo Kumolo mengatakan rapat cuti hari besar 2021 akan dilakukan hari ini, Jumat, 18 Juni 2021.

 

Baca Juga: Perum PPD Gratiskan Naik Bus JR Connexion

 

Rapat akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Meskipun belum ada kepastian rapat tersebut menanggapi fenomena lonjakan Covid-19 seperti yang diajukan Ridwan Kamil.***

 

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah