Mensos Tri Rismaharini Resmikan Balai Kreasi Bagi Penyandang Disabilitas di Bogor

- 12 Juni 2021, 19:55 WIB
Menteri Sosial RI Tri Risma Harini saat meresmikan Balai Kreasi Ciungwanara di Karadenan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu, 12 Juni 2021.
Menteri Sosial RI Tri Risma Harini saat meresmikan Balai Kreasi Ciungwanara di Karadenan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu, 12 Juni 2021. /Chris Dale/Diskominfo Kabupaten Bogor

ISU BOGOR - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini meresmikan Balai Kreasi Ciungwanara di Karadenan Cibinong sebagai sentra kreasi penyandang disabilitas, Sabtu, 12 Juni 2021.

Tri Rismaharini mengungkapkan, Sentra Kreasi atau Balai Kreasi Ciungwanara awalnya diinisiasi untuk para penerima manfaat seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

Di perjalanan, dirinya melihat banyak masyarakat terutama para penyandang disabilitas yang masih kekurangan.

 

Baca Juga: Saksikan Siaran Langsung Euro 2020 Denmark vs Finlandia Larut Malam Ini


"Kita harus cerdas di semua bidang lainnya, meskipun dengan kondisi keterbatasan, tanpa lelah dan putus asa, kami bisa mendorong mereka para penyandang disabilitas survive dan berdaya saing," kata Tri Risma.

Ia berharap Balai Kreasi Ciungwanara di Bogor dapat membantu para penyandang disabilitas.

"Mudah-mudahan adanya balai ini bisa membantu dan memberikan kemudahan kepada mereka," tutup Risma.

Di dalam kegiatan peresmian itu, Risma juga didampingi Bupati Bogor Ade Yasin, Ketua Komisi 8 DPR RI, Dirjen Rehabilitasi Sosial RI, Staff Khusus Kemensos RI.

 

Baca Juga: Garuda Kalah dari UEA, Warganet Serbu PSSI Minta Bebenah bahkan Dipegang Artis



Pejabat Esselon I dan II Lingkup Kemensos RI, Kadis Sosial Prov Jabar, Balai Besar Danloka, Pimpinan PT Triangel, Kadinsos Kabupaten Bogor, Lurah Karadenan dan lainnya.

Menyambut peresmian Balai Kreasi Ciungwanara, Bupati Bogor Ade Yasin bersyukur penyandang disabilitas di daerahnya dapat menyalurkan kreatifitas dan karyanya.

"Terima kasih ibu Tri Rismaharini, mudah-mudahan dengan diresmikannya Balai Latihan Ciungwanara ini, akan lebih banyak lagi membantu khususnya masyarakat penyandang disabilitas di Kabupaten Bogor," katanya.

 

Baca Juga: Aktris Kim Bo Yeon Harus Berakting Bersama Mantan Suaminya Selama 8 Tahun


Ade Yasin menjelaskan, total penyadang disabilitas di Kabupaten Bogor berdasarkan data BPS adalah sebanyak 7.358 penyandang disabilitas atau 0,14% dari jumlah penduduk Kabupaten Bogor.

Terdiri atas disabilitas anak 1.026 orang, disabilitas fisik 2.219 orang, penyandang disabilitas mental 859 orang.

penyandang disabilitas intelektual 1.457 orang dan penyandang disabilitas sensorik 1.797 orang.

"Saya tertarik terhadap program bantuan motor listrik karena panyandang patah kaki di Kabupaten Bogor juga cukup banyak sehingga bisa digunakan oleh panyandang patah kaki. Mudah-mudahan Kabupaten Bogor bisa menerima bantuan motor listrik ini, karena kegunaanya banyak sekali untuk berdagang keliling dan lainnya," harapnya.

 

Baca Juga: Kim Jong Un Sebut Kpop Sebagai 'Kanker Ganas' dan Beri Hukuman Keras Mereka yang Nonton Hiburan Korsel

Menurutnya, sebagai upaya pendampingan kepada keluarga anak berkebutuhan khusus, bantuan kedaruratan, sandang pangan, kesehatan juga dilakukan dengan didirikannya Graha Pancakarsa di Dinas Sosal Kabupaten Bogor.

Graha Pancakarsa adalah pelayanan satu pintu khusus masyarakat berkebutuhan khusus dan penyandang disabilitas yang memerlukan bantuan seperti pengurusan BPJS, yang semuanya bisa diurus di satu ruangan.

Di situ ada disduknya, dinkesnya dan beberapa dinas terkait dengan masyarakat kebutuhan khusus sehingga mereka tidak harus kemana-kemana tetapi dilayani dalam satu kantor dan bisa mengurus semuanya.

"Kami juga kerjasama dengan perusahaan melalui CSR untuk penyediaan alat bantu, termasuk layanan data dan lainnya," jelasnya.

Ade Yasin menegaskan, dalam rangka memberikan pendidikan yang merata dan universal dan berkualitas melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

 

Baca Juga: YG Entertainment Konfirmasi Jang Su Won SECHSKIES Langsungkan Pernikahan



Membangun program kelas inklusif di seluruh jenjang Pendidikan, ada 12 Sekolah Luar Biasa (SLB) dan program inklusif itu sudah masuk dalam RPJMD 2018-2023, hingga di penghujung 2020 sudah ada 91 SD dan 20 SMP yang jadi percontohan sekolah inklusif.

"Target kami untuk sekolah inklusif terakhir di RPJMD adalah 27 sekolah jenjang TK, 135 SD dan 41 sekolah jenjang SMP . Kami juga sediakan program 1.200 beasiswa berprestasi termasuk penyandang disabilitas untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi negeri diseluruh indonesia, dan pendidikan swasta di Kabupaten dan Kota Bogor," paparnya.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x