Erick Thohir Soal Garuda Indonesia: Sangat Parah, Kita Fokuskan Domestik Market

- 2 Juni 2021, 18:38 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan keterangan pers terkait persoalan Garuda Indonesia yang kondisinya sangat parah dan akan fokus pada penerbangan domestik, Rabu 2 Juni 2021
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan keterangan pers terkait persoalan Garuda Indonesia yang kondisinya sangat parah dan akan fokus pada penerbangan domestik, Rabu 2 Juni 2021 /Tangkapan layar YouTube Kementerian BUMN RI

ISU BOGOR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi soal krisis di Garuda Indonesia akibat terdampak sangat parah dengan adanya pandemi Covid-19.

"Saat ini eranya sudah sangat terbuka, industri penerbangan di seluruh dunia terdampak dan sangat parah. Sangat parah," ungkap Erick Thohir dalam keterangan persnya yang disiarkan secara daring di kanal YouTube Kementerian BUMN RI, Rabu 2 Juni 2021.

Menurut Erick Thohir, tidak mungkin untuk Garuda Indonesia mengandalkan jumlah travel yang seluruh dunia juga mengalami krisis, bisa dilihat pada airport di Indonesia, kapasitasnya hanya 15 persen.

Baca Juga: Mantan Direktur Garuda Indonesia Didakwa Terima Suap dan Pencucian Uang Terkait Pengadaan Pesawat Airbus

"Kemarin sempat naik 30 persen, belum 100 persen, itu airport. Sama halnya dengan kereta api, masih 15-20 persen," ungkap Erick.

Sama halnya dengan industri penerbangan, baik milik pemerintah, seperti Garuda Indonesia maupun maskapai penerbangan swasta. Semuanya terdampak dengan pandemi Covid-19 ini.

"Tentu kita tidak boleh menutup diri, atau berdiam diri. Kita harus melakukan terobosan. Harus melakukan perbaikan, tidak mungkin didiamkan, saya sudah pernah bilang pemimpin yang dzalim adalah pemimpin yang mendiamkan," tegas Erick.

Baca Juga: Abdee Negara Ditunjuk Erick Thohir Jadi Komisaris, SLANK: Bisa Membawa Perubahan Lebih Baik

Lebih lanjut, Erick menambahkan pemimpin yang buruk adalah pemimpin yang tidak melakukan apa-apa atau berdiam diri.

"Pemimpin kedua terbaik yaitu yang melakukan keputusan kalau salah dikoreksi. Sama dengan garuda, kita ada propose empat tahapan, satu, dua, tiga dan empat," jelasnya.

Terkait tahapan itu, Erick enggan berdebat. Diantaranya tidak hanya dikembalikan pada pihak lessor yang sudah terbukti bekerjasama dengan direksi Garuda Indonesia melakukan tindak pidana korupsi.

Baca Juga: Sindir Abdee Slank Jadi Komisaris, Said Didu: Erick Thohir Bilang BUMN Bukan Badan Usaha Milik Nenek Moyang Lu

"Sudah ada catatan hukumnya semua, tetapi juga ada lessor yang baik yaitu ketika kita melakukan kerjasama tanpa feed back. Tapi itupun dengan kondisi seperti hari ini kemahalan," ungkap Erick.

Maka dari itu, pihaknya akan melakukan negosiasi ulang. Inilah yang sedang dijajaki soal opsi untuk mengatasi masalah di Garuda Indonesia.

"Dan Alhamdulillah, kita mesti selalu ada jalan keluar. Indonesia ini negara kepulauan, jadi tidak mungkin, menuju satu pulau ke pulau lain pakai kereta," ungkap Erick.

Baca Juga: Cegah Korupsi di 27 BUMN, Erick Thohir Gandeng KPK

Sehingga, lanjut dia, jika hendak berkunjung dari satu pulau ke pulau lain harus menggunakan kapal laut atau pesawat terbang.

"Jadi diuntungkan. Nah karena itu salah satu yang kita pasti fokuskan bahwa Garuda Indonesia kedepan, Citylink kedepan akan fokus kepada penerbangan domestik market, bukan internasional market," tegasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x