ISU BOGOR - Gencatan senjata akhirnya diberlakukan, tetapi keluarga yang trauma memiliki sedikit harapan karena mereka mengingat proses runtuhnya bangunan dan kematian orang-orang yang dicintai.
Berikut kesaksian warga Gaza saat mereka keluar dari persembunyian menghindari perang Israel - Palestina. Khususnya bagi orang-orang yang tinggal di Kota Gaza kini harus menyesuaikan ingatan mereka.
Begitu cacatnya tempat kecil di pantai ini sehingga peta mental jalan dan landmarknya dari dua minggu lalu sebagian besar tidak berguna saat ini.
Baca Juga: Irak dan Suriah Kompak Siap Mendukung Penuh Palestina Dalam Menghadapi Israel
Jalan pintas untuk menghindari lalu lintas mungkin tidak lagi berfungsi, karena kawah bertebaran di jalan belakang dan puing-puing memblokir jalan. Gedung-gedung tinggi yang terkenal secara lokal sudah tidak ada lagi.
Pemboman sebelas hari telah melemahkan kota. Serangan udara mengguncang tanah dengan sangat keras sehingga beberapa situs bom tampak seolah-olah bangunan telah ditarik ke dalam bumi daripada dihantam dari atas.
Di satu jalan, dinding taman kanak-kanak yang bengkok turun ke bawah sampai hilang sama sekali.
Perang terbaru Israel dengan Hamas, yang berakhir dengan gencatan senjata pada hari Jumat, menewaskan 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak serta sejumlah pejuang, dan menyebabkan lebih dari 1.900 terluka di Gaza.