Presiden Jokowi: Pemerintah Tidak Akan Biarkan Sikap Tertutup dan Intoleran Dalam Beragama

- 7 April 2021, 10:49 WIB
Presiden Jokowi memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional LDII, Rabu 7 April 2021
Presiden Jokowi memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional LDII, Rabu 7 April 2021 /Youtube @Sekretariat Presiden

ISU BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak akan membiarkan prilaku bergama yang tertutup dan intoleran. Hal tersebut, kata Jokowi, penting disampaikan dalam setiap kesempatan dan sambutan.

"Pemerintah akan bersikap tegas terhadpa segala bentuk intoleransi yang bisa merusak sendi-sendi kebangsaan kita," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Pembukaan Musyawarah Nasional IX LDII 2021, Istana Negara, 7 April 2021.

Maka dari itu, kata Jokowi, organisasi keagamaan di Indonesia harus meningkatkan moderasi beragama yang mendukung persatuan dan kesatuan.

Baca Juga: Ini Alasan Anya Geraldine Tolak One Night Stand

Baca Juga: 128 Meninggal, 8.424 Warga Mengungsi: Jokowi Ingin Penganangan Korban Banjir Bandang NTT Cepat

"Pertama, organisasi keagamaan harus punya komitmen kebangsaan yang kuat dengan mengedepankan keutamaan prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam konstitusi kita," kata Jokowi.

Kemudian, organisasi keagamaan juga harus menjunjung tinggi ideologi Pancasila, UUD 1945 serta tata kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kedua, organisasi keagamaan harus menjunjung tinggi sikap toleransi, kepada sesama, menghormati segala perbedaan, memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya dan menyampaikan pendapat. Serta menghargai kesetaraan dan perbedaan dan bersedia bekerjasama," jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan Penanganan Bencana di NTT dan NTB

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x