Baru Beberapa Bulan Terpilih Sebagai Presiden Myanmar, Aung San Suu Kyi Diambang Kudeta, Ini Penyebabnya

- 1 Februari 2021, 11:26 WIB
Aung San Suu Kyi
Aung San Suu Kyi /

Penahanan terjadi setelah beberapa hari ketegangan yang meningkat antara pemerintah sipil dan militer yang menimbulkan kekhawatiran akan kudeta setelah pemilihan.

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang penangkapan Suu Kyi.

"Amerika Serikat menentang segala upaya untuk mengubah hasil pemilu baru-baru ini atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar, dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah-langkah ini tidak dibatalkan," kata juru bicara Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: VIDEO: Viral Seorang Pria Bakar Diri di Depan Pusat Perbelanjaan, Ini Penyebabnya

Pemerintah Australia mengatakan "sangat prihatin atas laporan bahwa militer Myanmar sekali lagi berusaha untuk menguasai Myanmar" dan menyerukan pembebasan segera para pemimpin yang ditahan secara tidak sah.

Jepang mengatakan sedang mengamati situasi dan saat ini tidak ada rencana untuk memulangkan warga negara Jepang dari Myanmar.

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Suu Kyi, 75, berkuasa setelah kemenangan pemilu 2015 yang mengikuti beberapa dekade tahanan rumah dalam perjuangan untuk demokrasi dengan junta Myanmar yang mengubahnya menjadi ikon internasional.

Posisi internasionalnya rusak setelah ratusan ribu Rohingya melarikan diri dari operasi militer ke pengungsian dari negara bagian Rakhine barat Myanmar pada tahun 2017, tetapi dia tetap sangat populer di rumah.

Baca Juga: Ilmuwan Iran Dilaporkan Terbunuh Setelah Dituduh Israel Memimpin Program Nuklir Militer

Ketegangan politik melonjak pekan lalu ketika seorang juru bicara militer menolak mengesampingkan kudeta menjelang sidang parlemen baru pada Senin, dan panglima militer Min Aung Hlaing mengangkat kemungkinan mencabut konstitusi.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah