Abu Janda Dilaporkan ke Polisi Lagi, Rocky Gerung Sebut Buzzer yang Sudah Tidak Diperlukan Intelijen

- 31 Januari 2021, 17:57 WIB
Abu Janda Dilaporkan ke Polisi Lagi, Rocky Gerung Sebut Buzzer yang Sudah Tidak Diperlukan Intelijen
Abu Janda Dilaporkan ke Polisi Lagi, Rocky Gerung Sebut Buzzer yang Sudah Tidak Diperlukan Intelijen /antara/

ISU BOGOR - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda kembali dilaporkan ke polisi atas dugaan penghinaan dan menyudutkan agama Islam terus menuai reaksi dari sejumlah kalangan. Bahkan, Pengamat Politik Rocky Gerung ikut angkat bicara dan menyebut Abu Janda sebagai buzzer yang sudah tidak diperlukan intelijen.

Menurut Rocky Gerung, pelaporan yang dilakukan DPP KNPI ke Bareskrim Polri terhadap Abu Janda yang saat ini mendapat dukungan dari seluruh partai politik adalah sebagai tanda yang bersangkutan sudah tidak dibutuhkan penguasa.

"Buzzer ini peliharaan, jadi kalau si pengasuhnya sudah malas ya biasa saja kan, itu dalam sejarah itu. Dimana-mana, di Amerika juga begitu, kalau sudah tidak diperlukan intelijen, ya sudah diganti formatnya," ungkap Rocky Gerung dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 31 Januari 2021.

Baca Juga: Makjleb! Gus Miftah Skak Mat Abu Janda di Podcast Deddy Corbuzier soal Islam Arogan

Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Abu Janda Dipanggil Polisi: Tidak Boleh Ada Orang yang Kebal Hukum

Baca Juga: Penularan Covid-19 Meningkat, Presiden Jokowi Akui Implementasi PPKM Tidak Konsisten

Atas fenomena politik tersebut, Rocky menyindirnya lewat sebuah lagu yang dipopulerkan Baha Men berjudul Who Let The Dogs Out.

"Jadi ini, sebetulnya kayak ada lagu dulu yang saya suka betul itu tahun 1990 an akhir, 2000 an awal, yang dibawakan oleh Baha Men, judulnya Who Let The Dogs Out, siapa yang bikin anjing-anjing itu menggonggong,"

"Who Lets The Dogs Out? Who Who Who, itu juga yang terjadi pengasuhnya, yang mesti ditanya itu kenapa sudah melepaskan anjing-anjing itu, ini lagu lho," kata Rocky.

Baca Juga: Polemik Swab Habib Rizieq, Rocky Gerung: Ada Permainan Politik Dibalik Isu COVID-19 Ini

Lebih lanjut, Rocky menjelaskan bahwa politik sudah lumrah, jika ada sosok yang disebut kakak pembina dan pengasuh senior, kemudian dia sudah malas lagi mengasuhnya, mungkin karena sudah tidak berguna.

"Jadi begitu tak berguna ya udah dilepas, nggak lagi di asuh kan, ini kasusnya begitu juga," katanya.

Kondisi tersebut, lanju dia, sama dengan peristiwa seorang tentara Jepang yang tersesat di hutan Sulawesi.

"Atau dulu sama dulu seperti tentara jepang, yang tersesat di hutan Sulawesi kalau tidak salah, itu setelah 40 tahun baru ketahuan, bahwa dia sebetulnya tercecer dari pasukannya. Padahal perang sudah selesai, dianggap perang masih berlangsung, dia sembunyi dihutan, sampai dia keluar cari makan di desa akhirnya tertangkap bukan sebagai maling," katanya.

Baca Juga: Hadiri Reuni 212, Rocky Gerung: Markas FPI Bukan di Petamburan, Tapi di Jalan Perubahan

Pemerintah Jepang sudah menyerah, akhirnya dia ikut pulang ke negara jepang. Itu diketahui setelah 40 tahun.

"Ini juga begitu, orang-orang ini buzzer-buzzer ini nggak ngerti bahwa konstelasi elite sudah berubah karena hitungan 2024 sudah tidak ada lagi, yang bertaruh hidup mati untuk membela sang junnjungan itu," katanya.

Bahkan, Rocky menyebut, Abu Janda adalah seorang penjilat yang tidak mengerti bahwa politik itu berubah, kemudian merasa paling jago.

"Masih saja sok jago berpikir bahwa ada yang melindungi. Ya nggak ada lah yang begitu-begituan, Jadi sebetulnya, kedunguan lah yang menyebabkan, seseorang itu melakukan terjebak di dalam delik hari ini," ungkapnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Bima Arya Sedang Bermain Drakor karena Ikut Mengusik Habib Rizieq

Sekadar diketahui, Abu Janda dilaporkan ke Polisi oleh DPP KNPI karena cuitannya dinilai menyudutkan agama Islam.

Dalam akun media sosial Twitter, Abu Janda mencuitkan bahwa agama Islam adalah agama yang arogan di Indonesia. Ia mengatakan Islam sebagai agama pendatang dari Arab.

Berikut cuitan Abu Janda dalam akun @permadiaktivis1 : "Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam, sebagai agama pendatang dari Arab, kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampe kebaya diharamkan dengan alasan aurat."

Cuitan itu kemudian memancing kemarahan masyarakat, termasuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi. Susi meminta agar masyarakat tak menanggapi dan memberi panggung kepada tindakan Abu Janda tersebut.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x