Kritik Keras Pemerintah dan Habib Rizieq, Cak Nun: Kita Tunggu Perang Pandawayudha

- 10 Desember 2020, 21:36 WIB
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. /ANTARA/I.C.Senjaya

Baca Juga: Tanggapi Tewasnya 6 Anggota Laskar FPI, Cak Nun: Menunggu Presiden Ucapkan Belasungkawa

Cak Nun menyebut ini bukan soal Persatuan dan Kesatuan. "Kita ini tidak inklusif. Masing-masing kelompok kepentingan di antara kita ini skeklusif. Ini bukan nasionalisme," sindirnya.

Ia juga menyebut persoalan ini bukan kebersamaan dan keutuhan untuk masa depan. Ini bukan kemashlahatan seluruh rakyat.

"Ini masalah sakit hati dan penyerangan. Ini soal dendam dan pembalasan. Kita bukan Malaikat, kita manusia biasa," tuturnya.

Menurutnya, takdir utama makhluk manusia adalah potensi hasad, makanya Allah nyuruh manusia berlindung “wa min syarri hasidin idza hasad”.

Baca Juga: Beredar Video Cak Nun Blak-blakan Bela Habib Rizieq yang Dikaitkan dengan Penari Striptease

"Apalagi “Al-insanu mahallul khaththa` wan-nisyan”. Manusia itu tidak normal kalau tak bermuatan kesalahan dan kelalaian," katanya.

Dulu, kata Cak Nun, perjanjian Hudaibiyah yang diakomodasi oleh Rasulullah Muhammad dengan mewakilkannya kepada sahabat Utsman bin Affan, serta sejumlah dialog dan perjanjian-perjanjian antara kelompok yang bermusuhan: tak akan terjadi kalau sikap ultra-subyektif “Sapa Sira Sapa Ingsun” diizinkan oleh prinsip nilai di semua ruang dan waktu.

Bahkan Negeri Madinah sangat Pencasialis, yang dibangun dengan “musyawarah menuju mufakat” sampai menghasilkan 47 pasal Ats-Tsaqafah Al-Madaniyah. Karena Kanjeng Nabi Muhammad tidak berpikir “Emang siapa itu Kafir-kafir di pinggiran kota Mekah kok mau dialog dengan saya? Kalau mau brèng, ayo!”

Bahkan muatan Perjanjian Hudaibiyah ditentang dan dicurigai sebagai sangat merugikan Kaum Muslimin oleh mereka yang tidak memahami akar masalah, yang berpikir pendek, linier dan hitam putih.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: CakNun.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x