Tapi pemungutan suara itu secara luas dikutuk sebagai penipuan, dengan lebih dari 1.000 orang Papua yang dipilih dipaksa, beberapa diancam dengan kekerasan, untuk memilih mendukung pemerintahan Indonesia.
Baca Juga: Mengemudi Mabuk, Wakil Bupati Yalimo Papua Tabrak Polwan Hingga Meninggal Dunia
Indonesia menganggap Papua dan Papua Barat sebagai bagian integral dan tak terpisahkan dari negara Indonesia, dan secara konsisten menyatakan sedang berupaya untuk membangun wilayah tersebut.
Papua dan Papua Barat kaya akan sumber daya alam - Grasberg di Papua adalah salah satu tambang emas terbesar di dunia - tetapi termasuk di antara provinsi paling berkembang di Indonesia, dengan kemiskinan endemik dan tingkat malnutrisi anak yang tinggi.
Jakarta saat ini sedang mencoba untuk memperpanjang ketentuan “otonomi khusus” yang pertama kali diperkenalkan di Papua Barat pada tahun 2001.
Otonomi khusus seolah-olah memberi orang Papua bagian pendapatan yang lebih besar dari sumber daya alam mereka yang kaya dan otonomi politik yang lebih besar.
Ketentuan tersebut akan berakhir pada akhir tahun. Pengunjuk rasa pro-kemerdekaan mengatakan undang-undang otonomi khusus digunakan untuk menekan gerakan kemerdekaan Papua, dan menuntut referendum pemisahan diri dari Indonesia.***