Bantahan Versi Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria: Jumlah Personel Kami Terbatas

16 November 2020, 21:27 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengingatkan penerapan protokol kesehatan dalam acara Habib Rizieq. /Antara./

ISU BOGOR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah bila disebut pemprov melakukan pembiaran protokol kesehatan terjadinya kerumunan saat pada acara Maulid Nabi dan pernikahan puteri Habib Rizieq Syihab pada Sabtu 14 November 2020.

Riza mengungkapkan alasanya pihaknya tidak langsung membubarkan kerumunan di kediaman Habib Rizieq karena keterbatasan personel yang dimiliki pemprov.

Ia pun menyebut kegiatan yang menciptakan kerumunan dan mendatang massa belum diizinkan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.

Baca Juga: Jokowi Sindir Anies yang Hadiri Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq

Riza mengakui bahwa petugas DKI di lapangan jumlahnya terbatas dalam menegakkan protokol kesehatan. Meskipun sudah berkoordinasi dengan instansi lain seperti kepolisian.

“Kan ada batasan-batasan, jumlah kami juga terbatas. Kami sudah koordinasikan saat itu dengan aparat lainnya. Kan kami tidak bisa berdiri sendiri,” ujar Riza.

Selain itu, massa yang datang ke acara Rizieq Syihab tersebut sulit diprediksi.

Baca Juga: Sudah Cek Rekening? Subsidi Gaji ke-3,1 Juta Pekerja Cair Hari Ini

Pasalnya, jemaah yang didatang ke acara pernikahan dan Maulid Nabi dan undangan pernikahan tidak diundang, tetapi datang atas inisiatif sendiri.

“Kan orang yang datang itu bukan yang diundang. Orang berbondong-bondong begitu, bukan orang yang diundang,” tandas dia.

Pemprov DKI, kata Riza, sebelum acara diselenggarakan, sudah melakukan langkah-langkah persuasif agar acaranya tidak menciptakan kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Sudah Cek Rekening? Subsidi Gaji ke-3,1 Juta Pekerja Cair Hari Ini

Langkah persuasif tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain menyurat pihak Rizieq Syihab dan FPI untuk taat protokol kesehatan dan sosialisasi melalui spanduk dan baliho untuk disiplin melakukan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir.

“Jadi, (sebelumnya) itu sudah kami minta supaya tidak ada kerumunan. Kami sudah melakukan tugas kami mengingatkan, mengimbau mensosialisasikan, bahkan menyurati."

"Kemudian ketika ada pelanggaran kami tindak, kami denda,” tandas Riza.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler