SBY Dituding Aktor Demo Omnibus Law, Rocky Gerung: Ga Mungkin Kodok Ijo Temukan Kambing Hitam

10 Oktober 2020, 19:38 WIB
Tangkapan layar Pengamat Politik Rocky Gerung saat di wawancarai jurnalis Hersubeno Arief.* /YouTube @RockyGerungOfficial

ISU BOGOR - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus dituding sebagai aktor intelektual aksi unjukrasa yang berujung rusuh di Jakarta maupun sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan Dewi Tanjung salah satu kader PDIP blak-blakan di akun media sosial menyebut nama mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia.

Lalu bagaimana tanggapan Pengamat Politik Rocky Gerung? Berikut pernyataannya dalam akun YouTube Rocky Gerung Official yang dipandu jurnalis Hersubeno Arief.

Bahkan fokus bahasan wawancara Hersubeno Arief dengan Rocky Gerung kali ini mereka sengaja mengangkat tema 'INI DIA AKTOR DIBALIK UNJUKRASA 0MNIBUS LAW'.

Dalam video berdurasi 16 menit 14 detik itu yang diunggah 9 Oktober 2020, Hersubeno menyebut secara gamblang.

Baca Juga: Kesal Terus Dituduh Sebagai Dalang Demo, Andi Arief Usul SBY Turun Langsung Aksi Bersama Masyarakat

"Nah kalau kita lihat, mulai mengarah nih siapa yang jadi target sebagai aktor intelektual yang menunggangi (demo Omnibus Law). Bahkan akun yang selama ini kita identifikasikan dengan penguasa menyebut, bahwa itu SBY yang punya peranan, dan kemudian kenapa Demokrat melakukan Walkout (saat pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja),"

"Pola-pola semacam ini selalu mencari, aktor intelek dan sebagainya ini, kalau menggunakan standar anda sendiri selalu salah mengantisipasi mereka," tanya Herubeno kepada Rocky Gerung dalam diskusi virtualnya.

Rocky Gerung pun menjawab secara satire menjawab dalam dua jam nanti ada penjelasan dalam bentuk map atau peta.

"Nanti ada SBY, terus turun kemana, Gatot (Gatot Nurmantyo) di kasih kecil dulu, terus purnawirawan-purnawirawan, nanti ada kolonel ini, kolonel itu. Jadi cara berpikir bodo yang dilakukan itu, menandakan Istana Frustasi, jadi ia tuduh aja," katanya.

Baca Juga: Viral Foto Jokowi Lebih Suka Lihat Bebek Ketimbang Pendemo Omnibus Law Ciptaker

Mungkin SBY juga merasa, tambah Rocky, sudah mengetahui bahwa dirinya bakal dituduh. Kemudian Gatot bersiap-siap, karena dulu zaman SBY dapat promosi banyak.

"Jadi nanti, pikiran konspirasional itu terhubung-hubung, lalu orang lupa bahwa aktor utamanya adalah kejengkelan, kemarahan emak-emak yang nggak punya uang, yang mengizinkan anak-anaknya untuk demo," ungkap Rocky.

Menurutnya, ini soal psikologi massa dan memori teradap ketidakadilan.

"Jadi salah paham dan mengalihkan isu itu 11-12 (sama saja), salah memahami keadaan, kemudian mencari kambing hitam. Padahal problemnya, kambing hitam hanya bisa ditemukan oleh macan tutul itu," tukasnya.

Baca Juga: Diguyur Hujan, Ridwan Kamil Surati Jokowi Tolak Omnibus Law

Sebab, yang mampu mencium bau kambing itu, macan tutul. "Nggak mungkin kodok hijau, nemuin kambing hitam. Jadi ketidakmampuan kodok hijau itu yang menyebabkan akhirnya orang tiba pada kesimpulan. Ini adalah ujung terakhir dari proses pergantian kekuasaan, sebetulnya begitu," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler