Datangi IPB University, Wamenhan RI Cuma Minta Bantu Kembangkan Singkong dan Sagu

10 September 2020, 21:56 WIB
Wamenhan RI Sakti Wahyu Trenggono (batik biru) saat mendatangi Kampus IPB University, Bogor. Dalam kesempatan itu Wamenhan meminta IPB University kembangkan pertanian singkong dan sagu, Kamis 10 September 2020. /Dok Humas IPB University/

ISU BOGOR - Wakil Menteri Pertahanan RI, Sakti Wahyu Trenggono meminta IPB University untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan produktivitas pertanian singkong dan sagu. Permintaan tersebut disampaikan pada kunjungannya ke IPB University, Kamis 10 September 2020.

“Ada lahan yang sudah siap untuk digarap kurang lebih 32 ribu hektar. Makanya saya memberikan challenge kepada IPB University untuk membantu mengelolanya terutama untuk produksi singkong,” tutur Wamenhan.

Menurutnya, salah satu permasalahan utama komoditas singkong adalah kontinuitas ketersediaan dan kualitas bahan baku.

Baca Juga: PSBB Total di Jakarta, Arif Poyuono: Anies Baswedan Telah Mendelegitimasi Presiden Jokowi

Dengan tersedianya bahan baku secara kontinu, maka kebutuhan terhadap singkong sebagai bahan baku tapioka dan mocaf dapat terpenuhi di skala industri. Untuk itu, Wamenhan meminta IPB University untuk meningkatkan produktivitas singkong dengan treatment teknologi yang presisi.

Tidak hanya singkong, Wamenhan juga meminta IPB University untuk membantu mengembangkan komoditas sagu. Pasalnya, 50 persen sagu secara global ada di Indonesia tetapi komoditas sagu belum menjadi komoditas unggulan nasional.

Menanggapi permintaan tersebut, Rektor IPB Universit, Prof Dr Arif Satria yang saat itu didampingi Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan, Prof Dr Erika B Laconi mengaku siap membantu Wamenhan untuk mengembangkan komoditas singkong dan sagu.

Baca Juga: IPB University Ciduk Akun Fake Twitter Rektor Arif Satria

Tidak hanya dari aspek inovasi dan teknologi, Prof Arif Satria mengatakan siap membantu sumberdaya manusianya juga.

“Selain teknologi presisi dan inovasi, IPB University juga siap memberikan dukungan sumberdaya manusianya,” jelas Prof Arif Satria.

"Nanti kami akan mengerahkan alumni-alumni IPB University untuk ikut bersama-sama membantu mengembangkan komoditas singkong dan sagu ini, " tambah Rektor.

Dari sisi inovasi, IPB University telah berhasil mengembangkan varietas singkong dengan produktivitas tiap pohon mencapai delapan sampai sembilan kilogram.

Baca Juga: IPB University Memperbarui Kurikulum Penulisan Karya Ilmiah

Tidak hanya inovasi untuk budidaya singkong, saat ini IPB University telah menghasilkan inovasi-inovasi berupa produk turunan singkong yang siap dikonsumsi.

Inovasi tersebut antara lain adalah kue pastry yang sepenuhnya terbuat dari tepung singkong.

Pada kesempatan yang sama, rombongan Wamenhan diajak berkunjung ke Science Techno Park (STP) dan Agribusiness Technology Park (ATP) IPB University.

Baca Juga: Pandemi, 4.250 Mahasiswa Baru IPB University Ikuti Pendidikan Bela Negara Secara Virtual

Rombongan juga diajak melihat proses pembuatan kue pastry dari bahan singkong di Botany Bakery IPB University.

IPB University telah melakukan serangkaian langkah menghasilkan inovasi-inovasi dari bahan lokal seperti CATALYST: Varian Ubi Kayu Penghasil Mocaf, Rompi Anti Peluru dari limbah tandan kosong kelapa sawit, Biscuit Clarias dari tepung ikan lele, dan Sempolet Instan dari sagu.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler