Erupsi Lagi Cek Gunung Merapi Terletak di Daerah Mana atau Lokasi dan Info Terbaru Hari Ini 2023

12 Maret 2023, 10:44 WIB
Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu siang 11 Maret 2023. Awan panas guguran (APG) dari gunung teraktif di Indonesia itu terjadi pada pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak. /Foto/Tangkapan layar video Twitter @bpptkg
ISU BOGOR - Gunung Merapi erupsi lagi, cek info gunung Merapi hari ini, termasuk gunung Merapi terletak di daerah mana sebenarnya.

Selain soal info gunung Merapi hari ini, pertanyaan yang ramai diulas saat ini adalah dimana letak gunung Merapi atau gunung Merapi terletak di daerah mana.

Gunung Merapi terletak di perbatasan empat kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Provinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di Propinsi Jawa Tengah. Propinsi Jawa Tengah.

Gunung Merapi erupsi masih terus mengeluarkan awan panas guguran (APG) sepanjang Minggu pagi, 12 Maret 2023. Tercatat sepanjang pukul 00.00-08.00 WIB, Merapi sudah memuntahkan sembilan kali awan panas guguran dengan jarak luncur terjauh 2,5 kilometer.

Baca Juga: Penampakan Gunung Merapi Meletus 11 Maret 2023, Awan Panasnya Disebut Mirip Hanoman

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santosa merinci jejak luncuran awan panas hari ini.

"Dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIB hari ini total ada enam kali awan panas ke arah barat daya, jarak maksimum dua kilometer," kata Agus, Minggu, 12 Maret 2023.

Selanjutnya APG susulan terjadi lagi pada pukul 07.04, 07.08, dan 07.56 WIB dengan jarak luncur 2,5 kilometer dan arah luncuran sama ke barat daya atau hulu Kali Bebeng.

Selama mengeluarkan awan panas, Merapi juga terpantau masih terus mengeluarkan guguran lava pijar dan suara guguran berkali-kali.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu siang 11 Maret 2023. APG dari gunung teraktif di Indonesia itu terjadi pada pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.

Baca Juga: Keadaan Gunung Merapi yang Meletus Sabtu 11 Maret 2023, Ini Kata Petugas Pos Babadan

Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, awan panas guguran itu juga memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut-utara.

Sejarah Erupsi Gunung Merapi

Sebagaimana dikutip dari publikasi Lintasan Sejarah Erupsi gunung Merapi oleh litbang.pertanian.go.id, Gunung Merapi terletak 25 kilometer di Utara Kota Yogyakarta adalah salah satu gunung api teraktif di dunia dengan periode letusan antara 3-6 tahun atau 9-12 tahun untuk letusan dengan skala yang besar.

Dalam setiap letusannya, dapat dikeluarkan jutaan meter kubik material panas berupa lahar dan lava, yang terdiri dari batu, kerikil, pasir, dan abu.

Berdasarkan artikel Belajar dari Gunung Merapi pada laman Universitas Katolik Parahyangan, Gunung Merapi terletak pada 7° 32,5′ Lintang Selatan 110° 26,5′ Bujur Timur dengan ketinggian puncak 2.980 meter diatas permukaan laut.

Sekitar kurang lebih 40 ribu jiwa bermukim di sekitar Gunung Merapi yang menjadikannya salah satu gunung api aktif dan sering meletus. Tetapi menjadi daerah kawasan rawan bencana letusan gunung api padat dengan pemukiman dan aktivitas penduduk.

Gunung Merapi mempunyai karakter letusan yang khas, dan diakui satu-satunya di dunia. Ilmuwan menamakannya letusan tipe Merapi. Suatu letusan dengan ciri-ciri munculnya kubah lava dan diikuti awan panas dan guguran lava.

Semantara itu dilansir laman Pusat Visiologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, berdasarkan tatanan tektoniknya, gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia menunjam di bawah Lempeng Eurasia yang mengontrol vulkanisme di area Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Gunung Merapi muncul di bagian selatan dari bentang jajaran gunung berapi Jawa Tengah mulai dari utara ke selatan yaitu Ungaran-Telomoyo-Merbabu-Merapi dengan arah N165 E.

Bentangan lurus ini merupakan sebuah patahan retakan akibat aktivitas tektonik di masa lampau. Aktivitas vulkanisme ini bergeser dari arah utara ke selatan, dimana Gunung Merapi muncul paling muda.

Tak hanya itu, aktivitas Gunung Merapi juga menjadi terekam dalam peradaban masa lampau. Berdasarkan publikasi Sejarah Erupsi Gunung Merapi Dan Dampaknya Terhadap Kawasan Borobudur, klaim ini dibuktikan oleh candi-candi peninggalan yang bisa disaksikan hingga kini seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sambisari dan sebagainya.

Pada masa itu, dimana candi-candi tersebut sedang dibangun, aktivitas Gunung Merapi juga sedang dalam intensitas yang tinggi.

Aktivitas erupsi Gunung Merapi paling intensif terjadi pada abad ke-12 sampai dengan abad ke-14. Namun, hal ini tidak memiliki cukup bukti tertulis yang menjelaskan rangkaian sejarah erupsi tersebut.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler