Pandemi Covid-19, Pelatihan Kepemimpinan Nasional Kemendikbud Digelar Secara Daring

29 Juli 2020, 17:46 WIB
Tangkapan layar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makariem, saat membuka acara PKN Tingkat II Angkatan XV Tahun 2020 yang digelar secara daring, Selasa 28 Juli 2020 /Iyud Walhadi// dok humas kemendikbud

ISU BOGOR - Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) digelar secara daring. Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) itu dibuka langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makariem, Selasa 27 Juli 2020.

Dalam keterangan pers tertulis yang diterima IsuBogor.com Rabu 29 Juli 2020, Mendikbud saat membuka acara PKN Tingkat II Angkatan XV Tahun 2020 memberi motivasi kepada para peserta agar pelatihan ini memberi manfaat baik bagi secara pribadi maupaun bagi bangsa.

"Peran serta Bapak Ibu sebagai pimpinan strategis di lembaga masing-masing akan turut menentukan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” disampaikan Mendikbud dalam sambutannya melalui daring atau video conference di Jakarta.

Baca Juga: Apresiasi Perjuangan Nakes Indonesia Tangani Covid-19, Sharp Donasikan Rp980 Juta di 7 Zona

Lebih lanjut, Mendikbud menyampaikan bahwa pendidikan di sini dalam arti yang luas, bukan sekadar pendidikan formal berjenjang secara kelembagaan namun juga mencakup apa-apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh aparatur sipil negara (ASN) sebagai pimpinan di lembaga masing-masing.

Sejalan dengan itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na`im menekankan pentingnya sinergi antar berbagai pihak untuk membangun kepemimpinan strategis sebagaimana tema PKN tahun ini yaitu membangun kepemimpinan strategis untuk menghasilkan pendidikan berkualitas dan SDM unggul.

"Keberagaman peserta dalam acara ini adalah suatu hal yang positif dan harus dikembangkan menjadi sinergi untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia," terang Ainun.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Masjid Agung Baitul Faizin Dibanjiri Bantuan Hewan Kurban

Lebih lanjut Sesjen Kemendikbud menerangkan bahwa perbaikan internal SDM dilakukan melalui pengelolan dan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien. “Pemanfaatan Teknologi Informasi saat ini dapat digunakan untuk mempercepat akselerasi birokrasi dan layanan kepada masyarakat,” lanjut Ainun.

Untuk mewujudkannya, kata Ainun diperlukan pemimpin strategis yang mampu menterjemahkan nilai-nilai organisasi agar tetap menjunjung sinergi dan akuntabilitas jabatan. “PKN sangat penting untuk diikuti dengan saksama,” pesannya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI), Adi Suryanto mengatakan kita harus memastikan alumni PKN II dapat merubah organisasi ke arah yang lebih baik. “Harapan kami mereka adalah _champion_ yang bisa merumuskan masalah dengan cepat dan mencari alternatif solusi yang dimungkinkan,” tutur Adi Suryanto.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Meningkat, KAI Tambah 4 Perjalanan Per 30 Juli

Ia menjabarkan bahwa dalam PKN, peserta akan membuat proyek perubahan dimana ada tim yang akan membantu supaya proyek perubahan dapat terealisasi. “Perubahan tersebut tidak melulu terkait dengan infrastruktur teknologi informasi,” kata Ari.

Ia menekankan yang harus digarisbawahi adalah para pemimpin perubahan harus bisa mengidentifikasi target sasarannya dan mencermati rencana yang disusun agar dapat mencapai target. “Kuncinya di sini adalah bagaimana kita menyiapkan pemimpin perubahan. Kalau semuanya bisa berbagi, ini menjadi kesempatan berbagi yang luar biasa. Setiap peserta adalah narasumber bagi peserta yang lain. Silakan bertukar ide tentang bagaimana memimpin pada organisasinya masing-masing,” kata Adi.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai (Pusdiklat) Kemendikbud, Amurwani Dwi Lestariningsih dalam laporannya menyampaikan, PKN diselenggarakan oleh Kemendikbud dengan pendampingan dari LAN-RI. Ada empat agenda yang menjadi muatan bagi peserta yaitu pengelolaan diri, kepemimpinan strategis, manajemen strategis, dan aktualisasi kepemimpinan.Baca Juga: Tren Warganet Ingin Tahu Tentang Puasa Arafah, MUI Menjawab

Kompetensi kepemimpinan strategis manajerial peserta dimaksudkan untuk menjamin akuntabilitas jabatan yang meliputi tersusunnya alternatif kebijakan yang melahirkan solusi, tercapainya misi selaras dengan visi organisasi, serta tercapainya tujuan organisasi dan kapabilitas yang mumpuni untuk mencapai outcome yang diharapkan.

Peserta PKN Tingkat II tahun 2020 terdiri dari 60 orang peserta yang berasal dari 51 peserta dari Kemendikbud, tiga peserta dari pemerintah daerah (Kota Bekasi, Kota Pontianak, Kota Subang), lima peserta dari Kepolisian RI, dan satu pesertadari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Para peserta tersebut berasal dari pejabat tinggi pratama dan pejabat administrator yang telah dinyatakan lolos untuk mengikuti PKN. Narasumbernya berasal dari Kemendikbud, LAN, profesional dan pihak lain yang kompeten.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler