Usai Bandara Kabul, Serangan Bom Bunuh Diri Kedua Terjadi di Hotel yang Digunakan Militer Inggris

26 Agustus 2021, 23:27 WIB
Usai Bandara Kabul, Serangan Bom Diri Kedua Terjadi di Hotel yang Gunakan Militer Inggris /Tangkapan layar video Asvaka News Agency

ISU BOGOR - Sebuah ledakan yang diduga sebagai serangan bunuh diri terjadi di luar bandara Kabul di Gerbang Biara. Akibatnya, kata pejabat Taliban, 13 orang, termasuk anak-anak, dan melukai banyak penjaga Taliban.

Pakar keamanan Profesor Anthony Glees mengatakan bahwa warga Afghanistan "duduk bebek" di luar bandara. Sementara bom kedua diledakkan di luar Hotel Baron tempat pasukan Inggris bermarkas.

Berbicara kepada Sky News, profesor Glees mengatakan "Taliban harus mengamankan kepergian orang-orang NATO.

Baca Juga: Nadima Bagi Kisah Pilu Saat Ibunya Harus Tinggalkan Afghanistan Karena Taliban Kuasai Negara Itu di Tahun 1984

"Ini mungkin berarti mengirim orang kembali ke Afghanistan, Presiden Biden perlu dibujuk tetapi jelas mereka sedang duduk bebek saat ini dan itu tidak dapat diterima dan tidak akan dapat diterima oleh publik Inggris."

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pada hari Kamis bahwa dua ledakan terpisah terjadi di luar bandara Kabul, menambahkan tidak ada kerusakan pada unit Turki di daerah tersebut.

Larisa Brown, editor pertahanan The Times, telah mengkonfirmasi tidak ada korban asal Inggris.

Baca Juga: 13 Orang Tewas Akibat Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul Afghanistan

"Mengkonfirmasi tidak ada korban Inggris dalam serangan di Abbey Gate dekat hotel Baron," kata dia.

Dalam pembaruan di Twitter, Juru Bicara Pentagon AS John Kirby mengatakan ledakan itu mengakibatkan "jumlah korban yang tidak diketahui".

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa ledakan di dekat Gerbang Biara di bandara Kabul telah mengakibatkan jumlah korban yang tidak diketahui. Kami akan terus memperbarui," kata dia.

Baca Juga: Baku Tembak yang Melibatkan Pasukan Barat Terjadi di Bandara Kabul, 1 Orang Tewas

Boris Johnson akan memimpin pertemuan tanggap darurat pada Kamis tentang situasi di Kabul setelah ledakan di luar bandara kota, kata kantornya.

"Perdana Menteri telah mendapat informasi terbaru tentang situasi di bandara di Kabul dan akan memimpin COBR sore ini," kata juru bicara Nomor 10.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia akan berkoordinasi dengan sekutu Amerika Serikat (AS) dalam menanggapi ledakan di luar bandara Kabul.

Baca Juga: Pemimpin Taliban Tiba di Kabul, NATO: Evakuasi yang Lambat Bertujuan untuk Membatasi Risiko

Berbicara dalam bahasa Prancis pada kunjungan bilateral ke Dublin, dia berkata situasinya memang sudah memburuk di sekitar bandara militer.

"Kami sedang dihadapkan dengan situasi yang sangat tegang, yang membuat kami berkoordinasi dengan sekutu Amerika kami," ungkapnya.

"Kami juga akan berkoordinasi erat mengenai masalah yang akan ditangani dalam waktu dekat, kerja sama militer, masalah migrasi, dan bekerja sama dengan Dewan Keamanan PBB," kata Macron.

Maka dari itu, dalam beberapa hari dan minggu mendatang, pihaknya harus mendefinisikan menjalankan misi PBB.

"Tidak ada yang mengharapkan situasi yang begitu cepat dan brutal di Kabul. Presiden Biden mengkonfirmasi kepada kami selama G7 bahwa dia akan meninggalkan bandara militer dan menghentikan operasinya dengan Afghanistan," ungkapnya.

"Saya pikir secara de facto kita semua berada dalam posisi di mana kita tidak dapat melindungi semua orang Afghanistan yang ingin kita lindungi.

"Sekarang adalah tanggung jawab kami untuk membangun solusi tambahan untuk melindungi mereka selama beberapa minggu dan bulan mendatang."***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler