Taliban Kuasai Afghanistan, Mantan Presiden Ashraf Ghani Menetap di Abu Dhabi

18 Agustus 2021, 22:36 WIB
Taliban Kuasai Afghanistan, Mantan Presiden Ashraf Ghani Menetap di Abu Dhabi /OMAR SOBHANI/REUTERS

ISU BOGOR - Mantan Presiden Ashraf Ghani, yang melarikan diri dari negara itu beberapa jam setelah Taliban merebut Afghanistan sekarang dikabarkan menetap di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA).

Kabar keberadaan Presiden Ashraf Ghani itu disampaikan media lokal Kabul News dibagikan di halaman Twitter-nya mengutip sebuah sumber pada Kamis 18 Agustus 2021.

Seperti diketahui, Presiden Ashraf Ghani melarikan diri beberapa sebelum Taliban merebut ibu kota kabul, Pada Minggu malam.

Baca Juga: Ferdinand Sebut Kemenangan Taliban Tak Layak Dipuji: Itu Kemenangan Teroris

Taliban berhasil menguasai Afghanistan tanpa perlawanan yang berarti dari tentara negara itu. Sebelumnya, media setempat mengatakan bahwa Ashraf Ghani sempat singgah ke Tajikistan negara tetangga kemudian lanjut ke Oman sebelum akhirnya menetap di UEA.

Surat kabar Hasht-e Subh Daily mengatakan Ashraf Ghani telah terbang ke Oman dari Uzbekistan dan Tajikistan. Dia meninggalkan ibu kota Afghanistan bersama istrinya Rula Ghani dan dua orang lainnya. Tidak ada informasi resmi tentang keberadaan Ghani yang tersedia saat ini.

Baca Juga: Taliban Menang di Afghanistan, Joe Biden Kecam Ashraf Ghani: Dia Salah!

Ashraf Ghani juga sempat mengeluarkan pernyataan di halaman Facebook-nya bahwa dia telah mengundurkan diri untuk menghindari pertumpahan darah di Afghanistan.

Dia pergi dengan sejumlah besar uang tunai, beberapa di antaranya harus ditinggalkan di lapangan terbang, karena tidak ada cukup ruang di dalam helikopter, kata kedutaan Rusia di Kabul.

Dewan koordinasi yang dibentuk untuk penyerahan kekuasaan secara damai dilaporkan telah meminta Ghani untuk menyerahkan kekuasaan demi memungkinkan transisi kekuasaan yang tenang, tetapi dia menolak.

Baca Juga: Taliban Deklarasikan Imarah Islam Afghanistan, Ashraf Ghani: Sekarang Mereka Bertanggungjawab

Bloomberg mengatakan negosiasi penyerahan kekuasaan telah dimulai di ibu kota Qatar, Doha, beberapa minggu sebelum jatuhnya Kabul.

Agaknya, beberapa perwakilan dari otoritas Afghanistan sebelumnya mungkin mengambil kursi di badan-badan kekuasaan yang mungkin telah diciptakan bersama dengan Taliban, tetapi pelarian Ghani mengacaukan rencana ini.

Sementara itu, menurut juru bicara Taliban Zabihulla Mujahid, gerakan tersebut mengadakan konsultasi tentang sistem politik Afghanistan di masa depan.

Baca Juga: Usai Kandahar Direbut Taliban, Analis: Ashraf Ghani Mundur dari Jabatan Presiden Afghanistan Jadi Solusi

Turut serta dalam pembicaraan adalah kepala Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional, Abdullah Abdullah, yang bersama dengan pemimpin partai Islam Gulbuddin Hekmatyar dan mantan presiden Hamid Karzai membentuk dewan koordinasi Afghanistan untuk transisi kekuasaan secara damai.

Beberapa pejabat tinggi dan politisi mengikuti Ashraf Ghani meninggalkan negara itu, di antaranya, Marsekal Abdul-Rashid Dostum, dan Atta Muhammad Nur, yang sebelumnya menyatakan perang terhadap Taliban di provinsi Balkh, mantan wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Serur Ahmad Durrani, mantan Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi dan komandan milisi provinsi Herat Mohammad Ismail Khan.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: TASS

Tags

Terkini

Terpopuler