ISU BOGOR - Baru-baru publik di Amerika Serikat dibuat geger dengan temuan seorang wanita yang sempat dinyatakan hilang selama 6 bulan di tengah hutan taman nasional.
Wanita yang ditemukan tinggal di hutan taman nasional awal pekan ini kepada pihak berwenang mengaku sengaja 'menghilangkan' diri karena membutuhkan pelarian.
Tanpa menyebutkan identitasnya, Kantor Sheriff County Utah mengatakan kepada Fox News bahwa wanita itu telah tinggal di luar negeri di Diamond Fork selama lima bulan karena dia menginginkan "kesendirian dan isolasi".
Baca Juga: Puing Raksasa Roket Tiongkok Jatuh ke Bumi di Atas Jazirah Arab
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Kantor Sheriff County pada hari Senin mencatat bahwa wanita berusia 47 tahun itu dilaporkan hilang oleh pejabat Dinas Kehutanan AS pada November 2020.
Itu setelah mereka menemukan sebuah mobil dan perlengkapan kamp yang ditinggalkannya di daerah Diamond Fork di Spanish Fork Canyon.
Kemudian pada tanggal 2 Mei 2021, sersan sheriff dan pilot pesawat tak berawak menemukan tenda wanita itu tidak jauh dari tempat ditemukan mobilnya.
Baca Juga: Heboh! 'Hutan Hantu' Serang Pantai Carolina Utara
"Motivasinya, sebagian, untuk kesendirian dan isolasi," kata Sersan Spencer Cannon kepada Fox News melalui email.
Setelah ditemukan, lanjut dia, wanita itu langsung dibawa ke pusat medis terdekat untuk evaluasi terkait kesehatan fisik dan mentalnya.
"Sebab dia seperti telah kehilangan berat badan yang cukup banyak dan tampak lemah," ungkapnya.
Menurut Cannon, meskipun mengalami beberapa masalah kesehatan mental, wanita itu telah dibebaskan sehari kemudian.
Baca Juga: Keren! Hutan Bukit Oregon Ada Wajah Senyum Raksasa yang Terbuat dari Pepohonan
"Dia diberi makanan dan "peralatan baru" yang akan membantunya bertahan hidup di alam liar," katanya.
Tidak jelas apakah dia akan kembali ke daerah tempat dia ditemukan.
Meskipun wanita itu telah berjuang untuk menemukan persediaan makanan yang cukup selama musim dingin, Cannon memuji kepiawaiannya dalam mencari makan rumput dan lumut.
Cannon menambahkan bahwa perkemahan wanita itu dirawat dan diatur dengan baik. Dia juga berbagi bahwa wanita itu "sangat cerdas" dan "telah memegang pekerjaan yang sangat dihormati."
"Jadi sementara banyak dari kita akan menganggap cara hidupnya tidak aman atau tidak sehat, dia cukup banyak akal," tulis Cannon.
"Tapi, seperti yang saya sebutkan, terlepas dari akal sehatnya, dia membiarkan kondisinya memburuk secara signifikan."***