Ganjar Pranowo Sibuk Kampanye Gerakan Jateng di Rumah Saja, Warganet Teriak: Semarang Banjir Pak

6 Februari 2021, 20:00 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo yang disindir warganet melalui meme gara-gara Semarang banjir di hari pertama Jateng di Rumah Saja /twitter @ganjarpranowo

ISU BOGOR - Saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sibuk mengkampanyekan gerakan Jateng di Rumah Saja, banyak warganet yang 'berteriak' di platform media sosial tentang situasi Kota Semarang dikepung banjir.

Bahkan tak sedikit pula yang menyindir banjir di Kota Semarang kali ini disebabkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Di akun instagram pribadinya Ganjar Pranowo terus gencar mengkampanyekan gerakan Jateng di Rumah Saja sebagai tindak lanjut dari kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro.

Baca Juga: Geger Banjir Berwarna Merah di Pekalongan, Ini Sebabnya

"#Temanggungdirumahsaja Pak Bupati Temanggung melihat situasi kota pagi ini.. terima kasih, semoga covid segera kita akhiri dg menjauhi kerumunan," tulis Ganjar dalam postingannya di akun @ganjar_pranowo pada Sabtu siang 6 Februari 2021.

Atas postingannya itu, banyak warganet yang menyindir dan membullynya karena situasi Semarang sebagai ibukota Jateng sedang dikepung bencana, baik longsor maupun banjir.

"Pak Semarang Banjir," komentar warganet dengan nama akun @sevi_margalina. Selain itu ada juga yang menyindir keberhasilan gerakan Jateng di Rumah Saja dikarenakan ada bencana banjir.

Baca Juga: Bima Arya Posting Foto Ayu Ting Ting Kena Razia Ganjil Genap di Bogor, Netizen: Walikonten!

"Semarang rame pak..isine banyu langit...," tulis @herra.febru. "kok respon terkait banjir gak enek to," katanya.

Sementara itu, akibat banjir yang melandar Kota Semarang, sejumlah obyek vital seperti Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, ditutup sementara karena sebagian landasan pacu (runway) terendam.

Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Heri Trisno Wibowo saat dikonfirmasi melalui telepon di Semarang, Sabtu, mengatakan bahwa penutupan sementara ini berdasarkan Notice to Airmen Nomor B0177/21 perihal RWY 13/31 Tutup.

Baca Juga: Ganjil Genap di Kota Bogor, Kendaraan Masuk Berkurang Hingga 3.400 Unit

"Penutupan sementara ini menyusul adanya genangan air di runway setelah dilakukan pengecekan secara rutin atau inspeksi di pagi hari akibat cuaca buruk dan hujan deras yang tak kunjung berhenti sejak tadi malam," katanya.

Saat ini, lanjut dia, sedang dilakukan upaya pembersihan dan penyedotan genangan air di landasan pacu dengan mengoperasikan 54 unit pompa.

"Kami bersama unit terkait mengaktifkan 54 unit pompa untuk menyedot genangan air, mudah-mudahan bisa segera teratasi," ujarnya.

Baca Juga: 7 Sekolah di Jateng Berani Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Ganjar Pranowo: Kita Lihat Nanti

Akibat cuaca buruk dan banjir di landasan pacu tersebut, ia menyebutkan penerbangan maskapai Garuda Indonesia GA 232 rute Jakarta-Semarang dialihkan ke Bandara Juanda, Surabaya.

Dikutip dari Antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja pada hari pertama berjalan bagus berdasarkan laporan yang disampaikan sejumlah pemerintah kabupaten/kota.

"Alhamdulillah berjalan bagus, tadi beberapa bupati/wali kota sudah kasih laporan. Brebes bagus, masyarakat mendukung dan jalanan sepi. Temanggung juga sama, meski beberapa pasar di sana tetap buka, tapi operasional berhenti pukul 12.00 WIB kemudian dilakukan penyemprotan," katanya di Semarang, Sabtu 6 Februari 2021.

Baca Juga: Keren! Demi Berbagi Daging Kurban, Ganjar Pranowo Rela Berjalan Kaki Meniti Tepian Jurang

Selain Kabupaten Brebes dan Temanggung, daerah lain seperti Kabupaten Banyumas, Kota Magelang, Kota Tegal dan lainnya juga memberikan laporan kepada Gubernur Ganjar.

Bahkan, lanjut Ganjar, di Kota Tegal ada patroli di jalanan dan beberapa ruas jalan ditutup, sedangkan polisi melakukan patroli secara ketat di Kota Magelang.

"Kota Semarang saya 'ngikuti' sendiri, daerah lainnya juga masih 'on going' dan sudah menyampaikan laporan berupa foto dan video. Ada juga yang melaporkan seperti Pati, katanya pasarnya masih terlalu ramai," ujarnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler