5 Fakta Pembunuhan 1 Keluarga di Sigi Oleh Kelompok Teroris MIT, Polisi Sebut Tak Ada Gereja Dibakar

29 November 2020, 19:15 WIB
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (kanan) mengunjungi dan memberikan bantuan kepada warga korban serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu, 28 November 2020. /ANTARA FOTO/H.o Humas Polres Sigi/

ISU BOGOR - Kasus pembunuhan satu keluarga yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Idonesia Timur (MIT) memicu reaksi keras dari beragai pihak.

Pembantaian oleh kelompok teroris itu dilakukan di Desa Lemba Tonga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat, 27 November sekira pukul 09.00 WITA.

Menurut keterangan Sekretaris Desa Lembatongoa, Rifai, keempat korban merupakan kepala keluarga, istri, anak dan menantu.

Sebagaimana dikutip Isu Bogor dari Pikiran-Rakyat.com yang berjudul 5 Fakta Pembunuhan di Sigi: 150 KK Diungsikan, Warga Lari ke Hutan hingga Pelaku Diduga Kelompok MIT, adapun fakta-fakta terkait pembunuhan satu keluarga di Sigi yang telah dirangkum:


1. Pelaku Diduga Kelompok MIT, Pimpinan Ali Kalora

Insiden kekerasan yang terjadi di Sigi diduga dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, pimpinan Ali Kalora.

Hal itu disampaikan oleh Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, di Palu pada Minggu, 29 November 2020 hari ini.

"Sekarang sedang kami pelajari dengan pengintaian kemudian lewat lain sebagainya. Kami berusaha terus mengejar mereka," katanya sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Hasil Mike Tyson Vs Roy Jones Jr Berakhir Remis, Simak Jalan Pertandingan 8 Ronde yang Dahsyat

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang Lewat Belakang, RS UMMI Bogor: Itu Karena Tingkat Kenyamanan Saja

2. Satgas Tinombala Buru Terduga Pelaku

Saat ini, Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala terus memburu terduga pelaku.

Farid Makruf mengatakan bahwa personel TNI yang terlibat dalam Satgas Tinombala dilengkapi pasukan mengejar, intel, dan pasukan Satgas teritorial.

"Tugas kami adalah memperkuat pasukan Tinombala yang saat ini dipimpin oleh Bapak Kapolda dan saya sebagai wakilnya dan sejauh ini menurut saya sinergitas TNI-Polri sangat efektif sehingga membuat kelompok MIT Poso terdesak sehingga mereka merasa terancam dan melakukan jalur yang lain," katanya.

Polisi memeriksa bangunan yang dibakar dalam serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu, 28 November 2020. ANTARA FOTO

3. Polisi Tegaskan Tak Ada Gereja Dibakar

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso menyebut bahwa tak ada bangunan gereja yang dibakar dalam aksi kekerasan di Sigi.

"Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar," ucap Baso didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso, dalam jumpa di Palu, Minggu pagi.

4. 150 Kepala Keluarga Diungsikan

Usai pembunuhan satu keluarga tersebut, 150 kepala keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diungsikan.

Kepala Desa Lemban Tongoa, Deki Basalulu menjelaskan bahwa warga yang tinggal dekat dengan lokasi penyerangan diungsikan ke tempat yang dinilai lebih aman.

"Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk,'' katanya di Palu pada Sabtu, 28 November 2020 saat dihubungi Antara.

5. Warga Lari ke Hutan

Rifai menjelaskan bahwa beberapa warga melarikan diri ke dalam hutan yang ada di wilayah tersebut.

Menurut Rifai, lokasi tempat terbunuhnya satu keluarga itu sangat sepi dan hanya ditempati beberapa kepala keluarga.***(Pikiran-Rakyat.com/Sarah Nurul Fatia)

Editor: Yudhi Maulana Aditama

Tags

Terkini

Terpopuler