Peringati Hari Sumpah Pemuda Berikut Ini Teks Asli dan Ejaan Baru

- 27 Oktober 2020, 17:22 WIB
Mahasiswa mengunjungi Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta, Selasa 27 Oktober 2020.
Mahasiswa mengunjungi Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta, Selasa 27 Oktober 2020. /Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj./

ISU BOGOR - Sumpah Pemuda merupakan salah satu yang menjunjung sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai semangat pemuda-pemudi Indonesia dalam menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan hasil dari keputusan kongres pemuda kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia atau sekarang menjadi Jakarta.

Sumpah Pemuda diinisiasi sebuah organisasi pemuda yang anggotanya adalah pelajar dari seluruh Indonesia , terhimpun dalam Penghimpunan Pelajar Pelajar Indonesia yang disingkat PPPI.

Baca Juga: Boikot Produk Tak Efektif, Ekonom Eropa Bocorkan Jenis Barang Ini yang Bisa 'Lumpuhkan' Prancis

Keputusan ini menegaskan cita-cita akan adanya ‘Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia’.

Keputusan ini juga merupakan asas bagi setiap perkumpulan kebangsaan Indonesia dan agar disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan pada masa itu.

Istilah Sumpah Pemuda tidak muncul dalam kongres, melainkan setelah diresmikan baru tercipta istilah tersebut.

Baca Juga: Cek Penerima dan Cara Daftar BPUM UMKM di Login eform.bri.co.id, Tunggu SMS Pemberitahuan Cair

Awal dikemukakannya hasil rapat Kongres Pemuda Kedua diucapkan oleh semua pemuda yang hadir, akhirnya rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia Pemuda.

Penulisan Sumpah Pemuda dahulu dituliskan menggunakan ejaan van ophuijsen, seperti berikut ini.

Pertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Namun dari waktu ke waktu penggunaan ejaan van ophuijsen sudah jarang ditemukan lagi, akhirnya teks Sumpah Pemuda ditulis kembali dalam ejaan baru sebagai berikut.

 Baca Juga: Khabib Nurmagomedov: Pensiun dengan Gelar Juara Dunia UFC Tak Terkalahkan Itu Tujuan Saya

Pertama:

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua:

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia

Baca Juga: SM Entertainment Unggah Teaser Pertama Gambar Calon Anggota Aespa 'Winter'

Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin pada secarik kertas yang kemudian disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato  pada sesi terakhir Kongres.

Sumpah Pemuda akhirnya dibacakan pertama kali oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan secara panjang-lebar oleh Yamin.

Sejak tahun 1959, tanggal 28 Oktober resmi ditetapkan menjadi Hari peringatan Sumpah Pemuda, dan menjadi hari nasional yang bukan hari libur ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x