Network
ISU BOGOR - Dosen IPB University yang juga Kepala Divisi Akustik, Instrumentasi dan Robotika Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Prof Dr Indra Jaya berhasil membuat inovasi alat pelacak ikan yang diberi nama TREKfish.
Meski demikian, TREKfish yang diciptakannya hanya untuk perikanan skala kecil (Small Scale Fisheries/SSF). Sebab, selama ini ikan skala kecil dianggap nyaris tak pernah tersentuh oleh hiruk pikuk perkembangan teknologi dan proses industrialiasi yang kini memasuki fase ke-4 atau lebih dikenal dengan Industri 4.0.
Menurutnya, perikanan skala kecil di Indonesia, sejak 10, 20, 30 bahkan 50 tahun praktis tidak berubah. Satu-satunya perubahan yang pernah dialami adalah adanya introduksi motorisasi peninggalan era industrialisasi 1.0, berupa motor tempel (outboard) dan sebagian motor dalam (inboard) untuk menggerakkan kapal ikan.
Baca Juga: Datangi IPB University, Wamenhan RI Cuma Minta Bantu Kembangkan Singkong dan Sagu
"Perkembangan teknologi yang pesat di bidang elektronika, otomatisasi, dan sistem informasi, umumnya belum menjadi bagian penting dalam membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi penangkapan ikan," kata Indra Jaya dalam keterangan pers yang diterima, Kamis 10 September 2020.
Selain itu, sistem navigasi modern yang berkembang seiring dengan perkembangan elektronika, teknologi satelit dan akumulasi pengetahuan terkait jejak penangkapan belum banyak dimanfaatkan.
Perikanan skala kecil yang bertebaran di pesisir pantai Indonesia praktis masih tetap bersifat tradisional dan belum berbasis teknologi terkini dalam suatu operasi penangkapan ikan.
Baca Juga: 'Telisik' Rp213 Miliar Dana Corona Kota Bogor, BPK Turunkan 4 Tim Audit
Indra Jaya mengatakan untuk mengangkat perikanan skala kecil melalui introduksi teknologi terkini, Divisi yang dipimpinnya telah mengembangkan piranti TREKfish.
