Lebih lanjut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan korban meninggal dunia akibat gempa ini sebagian besar terdapat di Kabupaten Sukabumi.
Dalam konferensi pers yang digelar BMKG dan BNPB secara daring itu ia juga merinci jumlah bangunan yang rusak akibat gempa Cianjur.
Baca Juga: Arus Lalu Lintas ke Puncak Tak Bisa Dilewati karena Longsor, Akibat Gempa Cianjur
"17 orang meninggal dunia di Kecamatan Cilaku, Cianjur, dan Cugenang saat ini masih dalam pendataan," kata Kepala BNPB.
Selain itu, ia juga menjelaskan kerusakan bangunan sebanyak 18 unit.
"7 unit rumah, 1 unit pondok pesantren, 1 unit RSUD Cianjur, 3 unit gedung pemerintah, 3 unit fasilitas pendidikan, 1 unit sarana ibadah, 1 unit toko, dan 1 unit cafe," katanya.
Kemudian, kerusakan bangunan rumah juga terjadi di wilayah Kabupaten Bogor.
"Ada 4 unit rumah yang rusak di Kabupaten Bogor," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, BNPB menjelaskan gempa bumi yang berpusat di Cianjur itu memiliki kekuatan magnitudo 5,6 dirasakan di sejumlah daerah, termasuk Bogor dan Jakarta.
Baca Juga: Info Gempa Terkini Cianjur, BNPB Sebut Dua Warga Meninggal Dunia
"Pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB. Dua warga meninggal dunia dan sejumlah rumah rusak pascakejadian tersebut," kata
Lebih lanjut, ia menjelaskan sejauh ini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan sejumlah informasi dari beberapa daerah.
Baca Juga: Info Gempa Hari Ini yang Terasa Sampai Bogor, Jakarta, dan Sukabumi, BMKG: Waspada Gempa Susulan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur melaporkan, selain adanya korban meninggal dunia, ratusan warga mengalami luka-luka.
"Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit," ungkapnya.***