Penyakit Cacar Monyet: Sejarah, Gejala, Vaksin, dan Pengobatan

- 24 Juli 2022, 20:59 WIB
Penyakit cacar monyet dengan lebih dari 16.000 kasus dan lima kematian di 75 negara telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Sabtu 23 Juli 2022.
Penyakit cacar monyet dengan lebih dari 16.000 kasus dan lima kematian di 75 negara telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Sabtu 23 Juli 2022. /Reuters

Gejala biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan. Jika diperlukan, obat untuk nyeri (analgesik) dan demam (antipiretik) dapat digunakan untuk meredakan beberapa gejala.

Penting bagi siapa pun dengan cacar monyet untuk tetap terhidrasi dengan baik, makan dengan baik, dan cukup tidur.

Orang yang mengasingkan diri harus menjaga kesehatan mental mereka dengan melakukan hal-hal yang mereka anggap santai dan menyenangkan, tetap terhubung dengan orang yang dicintai menggunakan teknologi, berolahraga jika mereka merasa cukup sehat, dan dapat melakukannya saat mengasingkan diri.

Orang dengan cacar monyet harus menghindari menggaruk kulit mereka dan merawat ruam mereka dengan membersihkan tangan mereka sebelum dan sesudah menyentuh lesi.

Selain itu menjaga kulit tetap kering dan terbuka (kecuali jika mereka mau tidak mau berada di ruangan dengan orang lain, dalam hal ini mereka harus menutupinya dengan pakaian atau perban sampai mereka dapat mengisolasi lagi). Ruam dapat dijaga kebersihannya dengan air steril atau antiseptik.

Pembilasan air asin dapat digunakan untuk lesi di mulut, dan mandi air hangat dengan soda kue dan garam Epsom dapat membantu mengatasi lesi pada tubuh. Lidokain dapat diterapkan pada lesi oral dan perianal untuk menghilangkan rasa sakit.

Penelitian bertahun-tahun tentang terapi untuk cacar telah mengarah pada pengembangan produk yang mungkin juga berguna untuk mengobati cacar monyet.

Antivirus yang dikembangkan untuk mengobati cacar (tecovirimat) telah disetujui pada Januari 2022 oleh European Medicines Agency untuk pengobatan monkeypox.***



Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: the statesman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x