Menkes Budi membeberkan bahwa saat ini tercatat sudah ada 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut.
Tiga kasus pertama di Indonesia dilaporkan pada tanggal 27 April, beberapa hari setelah WHO menyampaikan adanya kejadian luar biasa (KLB) atau outbreak di Eropa.
Menkes Budi juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti kejadian ini dengan membuat Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).
“Tanggal 27 April itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveillance monitoring terhadap kasus ini,” pungkasnya.***